Pengelolaan Sampah Dinilai Belum Maksimal

Sumber:Suara Merdeka - 11 Maret 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

UNGARAN-Persoalan sampah masih menjadi isu utama yang harus segera diselesaikan Pemkab Semarang. Fakta di lapangan dinilai masih menunjukkan bahwa pengelolaan sampah belum maksimal.

Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Semarang Achsin Ma’ruf mengatakan, selama ini bahkan sering terjadi tarik ulur terkait siapa atau dinas apa yang bertanggung jawab. Hal itu menurutnya terjadi terutama dalam mempersiapkan penilaian Adipura.

“Secara tupoksi memang kewenangannya di Dinas Cipta Karya. Namun, fokus penilaian Adipura sebenarnya pada Dinas Lingkungan Hidup,” ungkapnya kemarin.

Meski Dewan telah membahasnya dan menyimpulkan bahwa penanganan sampah tetap menjadi kewenangan Dinas Cipta Karya, menurut Acshin, ke depan tetap harus lintas sektoral. Jika tidak, lanjutnya, sampah di tempat-tempat publik dan permukiman akan tetap menjadi masalah utama seperti selama ini.

Pihaknya merasa prihatin karena fakta di lapangan, semisal di saluran air dan selokan, belum tertangani. Selain berpotensi menurunkan skor Adipura, secara keseluruhan dapat menyebabkan dampak berlipat. Salah satu contohnya adalah terjadinya banjir di wilayah Bandungan beberapa waktu lalu, yang diyakini karena saluran kurang lancar akibat tersumbat timbunan sampah.

Kabid Pertamanan dan Kebersihan Dinas Cipta Karya Kabupaten Semarang Suratno menanggapi, penanganan sampah selama ini telah dilakukannya dengan maksimal. Ditegaskan, kinerja diterapkan selama ini berdasar sarana yang tersedia.

Meningkat Namun demikian, pihaknya mengakui adanya sejumlah kendala. Disebutkan, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. “Itu membuat kecenderungan masyarakat membuang sampah sembarangan, bahkan tanpa menyadari pentingnya memilah sampah organik dan nonorganik,” katanya kemarin.

Kendala lain, menurutnya, tahun ini volume sampah meningkat. Dari tahun 2009 dengan volume sampah sebanyak 108.981 meter kubik, dengan rata-rata per hari 298 meter kubik, menjadi 112.804 meter kubik dengan rata-rata per hari 309,5 meter kubik pada 2010.

Tingkat volume sampah yang patut menjadi perhatian adalah di wilayah perkotaan. Pasalnya, padatnya lingkungan perkotaan jelas menyebabkan volume sampah tinggi. Selain wilayah perkotaan, volume sampah juga meninggi di wilayah permukiman. Disebutkan, pada 2009 sampah di permukiman mencapai 53.860 meter kubik, yang meningkat pada 2010 menjadi 56.736 meter kubik. “Itu baru yang tercatat karena masuk TPA. Barangkali masih banyak yang belum masuk TPA,” jelasnya.

Di sisi lain, armada yang tersedia selama ini hanya 14 unit, terdiri atas empat truk amrol dan 10 truk pengangkut. Praktis, kekuatan yang bisa dimaksimalkan menurutnya hanya 60 persen. “Yang jelas ke depan tetap kami koordinasikan secara lintas sektoral,” katanya. (K33-14)



Post Date : 11 Maret 2011