Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah

Sumber:Kompas - 12 Mei 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

CEPU, KOMPAS - Pengelolaan sampah berbasis sekolah sangat perlu untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup. Selain itu, program tersebut dapat membangkitkan jiwa wirausaha karena mengadopsi keterampilan membuat kompos dan cendera mata.

Demikian inti dari "Workshop Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah" yang diadakan Institute for Research and Community Development Studies (IRCOS) dan ExxonMobil di Hotel Cepu Indah, Sabtu-Minggu (10-11/5).

Teti Suryati, pembicara dalam workshop itu menilai, hingga kini pendidikan di Indonesia masih berorientasi pada mencetak prestasi siswa di bidang akademik, belum mempraktikkan dan mengembangkan pendidikan berbasis lingkungan hidup dan keterampilan berwirausaha.

"Pengelolaan sampah salah satu alternatif mengembangkan pendidikan berbasis lingkungan hidup dan berwirausaha. Sampah organik dapat menjadi kompos, sampah nonorganik diubah menjadi aneka cendera mata," katanya.

Teti Suryati adalah guru Biologi SMA Negeri 12 Jakarta. Warga Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, itu instruktur lingkungan hidup guru-guru se-DKI Jakarta di bawah naungan Western Java Environment Management Project (WJEMP) dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, sejak 2005.

Dia meminta 24 guru sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah dari Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan Tuban, agar mengarahkan para murid memanfaatkan sampah. Pemanfaatan sampah secara baik dapat menghasilkan uang, bukan masalah lingkungan.

Direktur IRCOS Ruslan Abdillah mengatakan, kegiatan itu bagian dari program "Sekolah Bersih dan Sehat". Selain keterampilan pengelolaan sampah, para guru mendapat pembekalan manajemen pengelolaan usaha kesehatan sekolah (UKS).

Pengelolaan UKS penting karena sekolah dasar di kawasan Blok Cepu rawan banjir. (HEN)



Post Date : 12 Mei 2008