Pengelolaan Sampah Benowo Dimulai

SURABAYA – Setelah molor tiga tahun, lelang pengelolaan sampah di Benowo akhirnya menemui titik temu. Pemkot menetapkan PT Sumber Organik (SO) sebagai pemenang. 

 

Pada pelaksanaan lelang, posisi kedua ditempati PT Iman Tata (IT) dan urutan ketiga PT Medco.Keputusan pemenang lelang ini diumumkan Pemkot akhir Agustus lalu. Namun pemenang pertama tidak serta merta bisa langsung mengelola sampah Benowo. Sebab, Pemkot masih perlu menguji lagi teknologi yang ditawarakan PT SO di Jepang.

 

 Kasubbid Pengendalian Program di Bagian Bina Program Pemkot Surabaya Erick Cahyadi menuturkan, hasil lelang memang sudah menemukan pemenang.Keputusan tersebut berdasarkan rapat terbuka yang diikuti semua peserta lelang.”Jadi pengelolaan sampah di Benowo sudah ada jalan yang terang,”ujar Erick. Ia melanjutkan, peserta lelang pengelolaan sampah Benowo diikuti empat perusahaan. 

 

Keempatnya adalah PT SO, PT IT,PT Medco dan PT Phonik. Dari keempat perusahaan itu, hanya PT Phonik yang mendapatkan nilai di bawah 80 sehingga dinyatakan gagal. Alasan Phonik tidak mendapatkan nilai di atas 80 karena dalam pelaksanaan lelang dia hanya mencantumkan salinan fotokopi dokumen persyaratan lelang. 

 

Terutama dokumen jaminan uang di bank sebagai peserta lelang. Setelah ditanyakan ke PT Phonik ternyata dokumen jaminan uang di bank minimal sekitar Rp10 miliar tidak ada.“Ketika saya tanyakan mana dokumen jaminan uang di bank, ternyata dia menyatakan sedang dalam proses. Akhirnya, PT Phonik kami nyatakan gugur,”jelasnya. 

 

Sedangkan PT SO, lanjutnya, dokumen penawarannya lengkap dan teknologi yang digunakan berupa pemanasan sampah (gasifikasi) yang panasnya mencapai 100 derajat Celcius. Ini bisa menghasilkan gas yang kemudian bisa dijadikan energi listrik. Sementara sampahnya menjadi debu dan tidak menimbulkan polusi yang besar dan bebahaya. aan haryono