BANDUNG -- Perusahaan pengelola sampah PT Patriot di Bantargebang, Bekasi, tertarik mengelola sampah Bandung Raya. Perusahaan itu, menurut Kepala Badan Perencanaan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja menawarkan pengelolaan sampah dengan iming-iming. "Pemerintah daerah yang membuang sampah ke lahan, mereka yang membayar jasa pengolahannya untuk setiap tonnya," kata Deny di Bandung kemarin.
Lahan yang digunakan, papar Deny, menyewa milik TNI Angkatan Darat di Batujajar, Cimahi. Perusahaan itu bahkan sudah memaparkan rencananya di depan Kepala Staf TNI Angkatan Darat di Jakarta.
Namun, menurut petinggi TNI Angkatan Darat tersebut, belum ada keputusan soal itu. "Katanya akan diproses lagi di Panglima TNI dan ujungnya Menteri Pertahanan yang memutuskan, baru sampai sini," kata Deny.
Soal pengelolaan sampah, pemerintah Jawa Barat bermain di dua kaki. Skema membangun pengolahan sampah regional yang digagasnya terus berjalan. Tahun ini, Deny mengatakan, anggaran untuk membebaskan sisa lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah ditambah.
Pada anggaran perubahan, Jawa Barat menyiapkan Rp 11 miliar untuk membeli semua lahan warga di lokasi bekas TPA yang terhenti akibat bencana longsor itu. "Dengan itu, tak perlu lagi sharing (pembebasan lahan) dari kabupaten/kota supaya memudahkan," kata Deny.
Jawa Barat juga sudah membentuk unit pelaksana teknis khusus menangani sampah regional, di antaranya Pusat Pengelolaan Persampahan Jawa Barat (P3JB). Organ bentukan provinsi itu akan mengelola teknis pengolahan sampah regional dengan rancangan awal di tiga lokasi.
Bakal lokasi TPA regional yang dikelola unit itu, selain bekas TPA Leuwigajah, adalah Legok Nangka (Nagreg) dan Nambo (Kabupaten Bogor). Unit ini akan bertanggung jawab menangani teknis pengolahan sampah regional di Jawa Barat. AHMAD FIKRI
Post Date : 02 Juli 2009
|