Penderita Diare Meningkat

Sumber:Koran Sindo - 25 Agustus 2007
Kategori:Sanitasi
PALEMBANG(SINDO ) Pada Agustus ini terjadi peningkatan jumlah penderita diare di Kota Palembang sebesar 11% dari bulan sebelumnya.

Pada Juli lalu, penderita diare tercatat sebanyak 4.110 penderita, sedangkan pada saat ini penderita diare meningkat menjadi 4.600 penderita. Untuk mengatasi itu, kami menyiapkan bubuk oralit sebanyak 50.000 kardus. Oralit tersebut telah didistribusikan ke Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kota Palembang. Jadi, bagi warga yang terserang diare dapat memperoleh oralit di puskesmas yang disediakan secara gratis, ujar Kasubdin Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Palembang Matdani Nungcik di Palembang,kemarin.

Menurut Matdani, penderita diare saat ini memang terjadi peningkatan.Namun, dibandingkan tahun lalu pada musim dan bulan yang sama (Agustus 2006) jumlah penderita diare mengalami penurunan. Pada Agustus 2006 penderita diare mencapai 4.700 penderita. Pada musim kemarau saat ini banyak warga yang terserang penyakit diare.

Penderita sebagian besar bayi dan balita. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan sanitasi buruk ini banyak menyerang warga pada musim kemarau seperti saat ini. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Palembang, penderita diare kebanyakan tinggal di kawasan pinggiran dan kawasan kumuh.

Penderita terbanyak berasal dari kawasan Gandus, Seberang Ulu I, dan II. Kalau untuk kawasan lain seperti pusat kota dan kompleks perumahan, penderita sangat sedikit bahkan tidak ada, terang Matdani. Lebih lanjut,Matdani menerangkan, penyakit ini merupakan penyakit biasa yang dapat dicegah langsung oleh warga. Jadi, setiap warga diimbau menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Selain itu, warga juga diminta menggunakan air bersih untuk mandi cuci dan kakus (MCK). Sementara itu, Aminah, 36, warga Gandus Palembang mengatakan, anaknya sudah beberapa hari menderita diare.Saat ini, anaknya sudah diberikan oralit yang didapat di Puskesmas setempat. Yah kami mendapatkan oralit di Puskesmas dengan gratis,ungkapnya.

Menurut dia, untuk keperluan sehari-hari,keluarganya menggunakan air di Sungai Musi. Hal tersebut dilakukan karena Kec Gandus Palembang belum mendapatkan layanan air bersih. Berdasarkan pantauan SINDO, warga Gandus Palembang belum mendapatkan layanan air bersih dari PDAM.

Untuk keperluan mandi, masak, dan mencuci warga menggunakan air di Sungai Musi. Seperti diketahui di kawasan Gandus Palembang terdapat beberapa perusahaan penggilingan karet. Beberapa perusahaan karet tersebut membuang sisa produksi di Sungai Musi. (berli zulkanedi)



Post Date : 25 Agustus 2007