|
SALATIGA- Selama Oktober 2006, jumlah penderita diare yang menyerang bayi di bawah lima tahun (balita) di Kota Salatiga mencapai 434 anak. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan September 400 anak. Diprediksi jumlah anak balita penderita diare bakal terus bertambah dalam musim pancaroba sekarang ini. Sebab berdasarkan data, penderita pada Oktober 2005 yakni 361 anak, sementara November 2005 meningkat menjadi 412 anak. Data itu diperoleh dari enam puskesmas di Kota Salatiga, yakni Puskesmas Cebongan, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Manggunsari, Kalicacing, dan Tegalrejo. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), dokter Suryaningsih MKes melalui Kabid P3M DKK dokter Errytrina mengungkapkan, warga diminta waspada karena kondisi cuaca masa pancaroba mudah memicu anak balita terserang diare. ''Diprediksi November ini anak balita penderita diare bakal meningkat,'' ujar Erry didampingi Kepala Kantor Inkom Drs Petrus Resi MSi. Dia menuturkan, gejala paling mudah dicermati orang tua jika anak balita terserang diare adalah dengan melihat kekenyalan tubuh (turgor). Anak yang menderita diare turgor-nya akan berkurang. Pada anak sehat, jika dicubit turgor-nya akan segera kembali dan tidak membekas. Sementara anak yang sakit sebaliknya. Cubitan membekas dan tidak kembali seperti semula, bahkan membentuk gelombang kecil. Selain melihat turgor, gejala lain dapat diindikasikan dengan mudah seperti suara serak, mata terlihat cekung, dan dalam sehari buang air besar dalam bentuk cairan tiga kali. Jika indikasi itu ditemukan, minimal yang harus dilakukan adalah memberikan cairan oralit atau air matang terus-menerus sebagai ganti cairan yang hilang. ''Sebaiknya segera dibawa ke puskesmas atau dokter untuk mendapat perawatan.'' Munculnya penyakit diare bukan lantaran kuman seperti halnya diare pada orang dewasa, tetapi lebih diakibatkan oleh debu dan pola makan yang salah. Penyakit itu saat ini berpotensi menjadi wabah, karena penularannya cepat. ''Penderita diare pada anak balita masuk dalam laporan mingguan, sehingga tiap tiga minggu sekali akan dipantau. Diare juga merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan kematian,'' tutur Erry. (H2-37s) Post Date : 02 November 2006 |