Penderita Diare di Jakut Jadi 134 Orang

Sumber:Suara Pembaruan - 26 November 2007
Kategori:Sanitasi
[JAKARTA] Penderita diare di Jakarta Utara (Jakut) terus meningkat. Hingga Senin (26/11) telah tercatat sebanyak 134 pasien. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja dan Rumah Sakit Suka Mulya. Di RSUD Koja tercatat 113 pasien yang dirawat dan RS Suka Mulya tercatat 40 pasien. Dari jumlah tersebut tujuh pasien meninggal dunia. Sebagian besar penderita diare ini adalah anak-anak. Kendati demikian, kasus ini belum dinyatakan sebagai kejadian luar biasa.

Berdasarkan pantauan di RSUD Koja, Senin (26/11) pagi, 60 pasien dirawat di ruang rawat inap dan sisanya dirawat di IGD.

Sebagian besar pasien yang dirawat sebelumnya terpaksa kembali lagi ke rumah sakit setelah menderita muntaber. Agung (11) misalnya, Minggu (25/11) pagi sempat dirawat di RSUD Koja, namun pada siang harinya ia diperbolehkan pulang. Senin ini, Agung terpaksa kembali masuk rumah sakit karena mengalami muntaber berkali-kali.

Gejala awal yang hampir sama juga dialami oleh Nazya Ulfa (lima bulan) yang telah tiga hari mendapat perawatan di RSUD Koja. Dara (25), orangtua Nazya mengatakan, anaknya menderita pilek, batuk, muntah-muntah, dan mencret.

Setelah gejala yang dialami anaknya tak kunjung membaik, akhirnya ia mengantar anaknya ke RSUD Koja. Warga RT 09 RW 08, Kelurahan Lagoa, Koja ini mengatakan, ia sebenarnya sudah sangat hati-hati merawat dan mengasuh anaknya. Namun, mungkin karena cuaca atau debu yang cukup banyak membuat anaknya muntah-muntah dan mencret.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto yang mengunjungi RSUD Koja dan Suka Mulya, Senin pagi meminta warga untuk lebih waspada dan tidak sembarangan mengonsumsi air. Ia juga meminta warga agar menerapkan pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Syafrudin Putra, yang juga pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Utara meminta warga Jakarta Utara untuk mewaspadai merebaknya diare di wilayah tersebut.

Seusai mengunjungi para pasien diare, Minggu (25/11), Safrudin meminta warga Jakarta Utara untuk meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing. Selain itu, ia juga meminta warga agar selalu memasak air sebelum diminum. Langkah ini dianggap penting sebagai upaya mencegah terjadinya diare. Apalagi, dalam beberapa hari belakangan ini pasokan air bersih ke sebagian wilayah Jakarta Utara terganggu akibat rusaknya jaringan air TPJ di Buaran.

Sebelumnya, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Koja, Caroline K Mars, menjelaskan, sejak Jumat (16/11), pasien diare di RSUD Koja terus mengalami peningkatan. Kemungkinan, penyebabnya karena terhentinya pasokan air bersih ke kawasan Jakarta Utara.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyatakan, berjangkitnya wabah diare di Jakut membuat semua pihak prihatin. Ia menegaskan, seluruh biaya pengobatan penderita diare akan ditanggung pemerintah provinsi. "Seluruh pasien diare yang dirawat di RSUD Koja dibebaskan dari biaya perawatan dan pengobatan," tegas Fauzi akhir pekan lalu. [N-3]



Post Date : 26 November 2007