Pencurian Meteran Air Makin Meningkat

Sumber:Kompas - 22 November 2007
Kategori:Air Minum
Jakarta, Kompas - Dalam dua bulan terakhir, pencurian alat pengukur konsumsi air bersih semakin marak. Jika pada bulan-bulan sebelumnya laporan pencurian meteran air hanya sekitar 10 kejadian per bulan, pada bulan September dan Oktober menjadi 300-400 unit per bulan.

Tingginya pencurian meteran air ini diungkapkan M Fauzan, Manajer Pembacaan Meter PT Thames Pam Jaya (TPJ), di Jakarta, Rabu (21/11).

Menurut Fauzan, pencurian meteran air paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Utara dan beberapa di Jakarta Timur. Mereka tertarik mengambil meteran air karena terbuat dari besi dan beratnya mencapai satu kilogram. Yang menderita kerugian tentu saja pelanggan karena dia yang harus mengganti meteran ini. Harganya sekitar Rp 200.000, ujar Fauzan.

Pencurian ini tidak saja terjadi pada meteran air yang terletak di luar halaman rumah atau di tempat terbuka, tetapi juga terjadi pada meteran air yang terletak di dalam halaman rumah yang tertutup pagar.

Pencurian ini juga menyulitkan kami sebagai operator karena kami tidak tahu berapa konsumsi air bersih mereka, kata Fauzan.

Bagi pelanggan yang tidak bisa diukur penggunaan air bersihnya, TPJ lalu menggunakan estimasi penggunaan rata-rata tiga bulan terakhir.

Keluhan pelanggan

Menurut Fauzan, kendala yang dihadapi pembaca meter tidak hanya meteran yang hilang, tetapi juga sulitnya akses masuk ke properti pelanggan. Biasanya, akses sulit ini terjadi di kompleks perumahan atau di rumah kosong karena semua penghuninya bekerja, ujarnya.

Kesulitan lainnya adalah banyak pelanggan yang meletakan meteran airnya di tempat yang sulit terjangkau atau terendam air.

Ada pelanggan yang meletakkan meteran airnya di dasar bak penampungan. Pembaca meter kami masa harus menyelam kalau mau membaca angka di meteran itu, ungkap Fauzan.

Akibat banyaknya kasus dalam pembacaan meter air itu, kini TPJ menggunakan pembacaan meter air terpadu dengan menggunakan handheld yang didukung Sistem Informasi Geografis.

Dengan sistem ini, segala kondisi yang ada di lapangan akan tercatat, termasuk kebocoran yang besarnya masih 51 persen dari produksi.

Semua data yang didapat dari lapangan langsung tercatat di komputer. Hasilnya, tingkat keluhan pelanggan turun menjadi 0,3 persen setiap bulan, kata Fauzan.

TPJ adalah operator penyedia air bersih di wilayah Jakarta sebelah timur. Operator ini melayani 374.000 pelanggan yang terletak di Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. (ARN)



Post Date : 22 November 2007