CANDISARI - Sebuah bangunan rumah tinggal yang ada di Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari terkena razia dari Tim Sweeping PDAM Kota Semarang.
Bangunan milik salah seorang pengusaha terkenal di Semarang ini, kedapatan mencuri air dari pipa dinas PDAM Kota Semarang, Jumat (11/3).
Ketua Tim Sweeping PDAM Kota Semarang, Joko Suncoyo mengatakan razia ini merupakan agenda rutin pihaknya untuk menekan kehilangan air di PDAM. ”Kebetulan kami melihat ada yang janggal dengan bangunan rumah tinggal ini. Kami cek, ternyata mereka mengambil air PDAM tanpa izin,” terangnya.
Menurut Joko, bangunan ini didirikan di atas tanah bekas pelanggan yang sudah lama tutup. Sehingga mengambil air dari pipa bekas meteran bangunan lama. ”Ada tiga titik yang dicuri. Dulu ini bekas bangunan dari beberapa rumah yang sudah dibeli. Modusnya, kontraktor atau pemilik bangunan melubangi pipa dari bangunan lama, kemudian air disalurkan ke penampung untuk keperluan pembangunan,” kata Joko.
Pelanggaran Berat
Joko menerangkan, pencurian ini termasuk pelanggaran berat. Sanksinya bisa berupa denda hingga pidana pengadilan. ”Kami terkendala karena pemilik sedang berada di luar kota. Tapi kami sudah menghubungi dan pemilik siap menyelesaikan permasalahan,” ujar dia.
Dia memperkirakan, PDAM dirugikan sekitar 100 meter kubik/bulan. ”Padahal, pengerjaan bangunan rumah tinggal ini sudah berjalan sekitar 3-4 bulan,” tuturnya. Selain di daerah Wonotingal, Pihaknya juga merazia tiga daerah lain yakni Pamularsih, Bulu Stalan, dan Purwosari.
Staf Ahli Direksi PDAM, Etty Laksmiwati menyebutkan, pihaknya sedang gencar merazia rumah-rumah yang diduga melakukan pencurian. Pencurian air di wilayah Kota Semarang semakin marak. ”Kasus ini merupakan contoh kecil saja. Masih banyak pencurian air di daerah lain di Semarang,” terang Etty.
Etty mencontohkan, ada bangunan rumah dengan lima penghuni tapi tidak ada sumber air lain, kecuali dari PDAM tapi penggunaannya di bawah 10 meter kubik/bulan. Secara matematis tentunya ini tidak mungkin. ”Kami bukan mengada-ada melakukan razia. Semuanya sudah diperhitungkan. Nyatanya banyak sekali rumah atau restoran yang mencuri air,” tegasnya.
Etty meminta agar masyarakat tidak melakukan pencurian air karena sangat merugikan masyarkat sendiri, dan dapat dikenai sanksi. (adj-79)
Post Date : 12 Maret 2011
|