Pencemaran Air Meningkat Tajam

Sumber:Suara Merdeka - 02 Oktober 2009
Kategori:Sanitasi

BANTUL - Pencemaran bakteri E-coli terutama dari septic tank ke air tanah di Bantul sangat mengkhawatirkan. Terbukti, dari tahun ke tahun pencemaran selalu meningkat.

 Terkait masalah tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bantul meminta masyarakat membangun ulang septic tank. Dengan demikian, pencemaran bisa ditekan.

”Pencemaran air tanah Bantul diketahui pertama setelah gempa lewat penelitian salah satu sekolah tinggi di Yogyakarta,” tutur Edy Machmud Hidayat, Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, dan Dokumen Lingkunan Hidup BLH kemarin.

Menurutnya, meskipun kurang dari 85% kandungan E-coli, seperti di Kota Yogyakarta, jika tidak mendapat perhatian khusus, ke depan datang peningkatan bakal semakin parah.

Kebocoran cairan limbah septic tank ke tanah, lanjut dia, terjadi karena dinding bak penampungan retak-retak akibat gempa. Akibatnya, limbah merembes dan masuk ke air sumur atau sumber lainnya. Bahkan, kata dia, tidak hanya, kekurang pedulian masyarakat untuk merawat septic tank juga menjadi faktor utama pencemaran air tersebut.

Tak Dikuras

”Sebab dengan kondisi penuh, tanpa dikuras, limbah bak penampungan pertama meluber hingga memasuki bak resapan serta bak air bersih,” katanya.
Karena itu, Pemkab dalam beberapa waktu terakhir serius mengerjakan saluran besar pembuangan di sepanjang jalan Bantul menuju ke Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Sewon. Terutama, untuk Kecamatan Sewon, Kasihan, dan Banguntapan.

Khusus kawasan selatan, kata dia, Pemkab berharap penduduk menggunakan jasa penyedot tinja untuk merawat septic tank. Tidak hanya itu, di beberapa kawasan semisal Segoroyoso, Pleret, juga dibangun IPAL terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum.

Menurut dia, air tanah yang mengandung bakteri E-coli jika dikonsumsi tanpa pemanasan hingga 100 derajat celcius, akan menyebabkan diare dan gatal kulit. (sgt-72)



Post Date : 02 Oktober 2009