|
PEKANBARU (Media): Gubernur Riau Rusli Zainal meminta pelaku pencemaran Sungai Siak akibat tumpahnya 3.000 ton bahan baku pembuat kertas (pulp) milik PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) diproses secara hukum. Akibat peristiwa tersebut, perairan Sungai Siak dengan radius 1 kilometer dari lokasi kejadian terancam tercemar zat klorin dan selulosa (bahan baku pemutih) dalam skala besar. ''Saya harap kasus ini diproses secara hukum, perusahaan apa pun yang terbukti harus ditindak tegas,'' ujar Rusli. Menurut dia, pihaknya tidak main-main dalam hal ini. ''Tingkat pencemaran Sungai Siak sudah begitu parah, ditambah lagi tumpahnya ribuan ton bahan baku yang mengandung klorin,'' kata Rusli usai melakukan peninjauan ke Sungai Siak, Kamis (15/7). Seperti diketahui, kapal bermerek lambung North Star tenggelam di perairan Sungai Siak, tepatnya di dekat dermaga PT IKPP, Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak, Senin (12/7) dini hari. Kapal tersebut menenggelamkan sekitar 3.000 ton pulp yang hendak diangkut ke Surabaya melalui Jakarta. Akibat peristiwa itu, PT IKPP diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp8,1 miliar. Akibat peristiwa ini, tingkat pencemaran di perairan Sungai Siak diperkirakan semakin memburuk. Pasalnya, kandungan oksigen terlarut (dissolved oxygen) yang menurun drastis akan menyebabkan seluruh biota hidup di dalam perairan sungai terancam mati. Rusli mengatakan, pencemaran di sungai tersebut sebelum tumpahnya bahan baku pulp itu sudah mencapai ambang batas. Dengan tumpahnya 3.000 ton bahan baku kertas itu, tingkat pencemaran bertambah parah. Rusli meminta Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Riau segera melakukan langkah pengamanan agar masyarakat konsumen air Sungai Siak tidak menjadi korban. Sedangkan Direktur Eksekutif Walhi Riau Rully Syumanda mendesak agar Bapedalda Riau segera menempuh langkah hukum karena pencemaran perairan Sungai Siak sudah semakin tidak terkendali. Sementara Direktur Rona Lingkungan dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri kepada wartawan mengungkapkan, pulp sebanyak 3.000 ton yang saat ini masih tertahan di dalam lambung kapal North Star itu akan bereaksi sangat cepat. Pencemaran tingkat tinggi tidak terelakkan karena kadar biological oxygen demand (BOD) dalam waktu singkat meningkat drastis. ''Air Sungai Siak dalam waktu dekat akan bercampur dengan selulosa dan karbohidrat yang sangat cepat membusuk. Air ini mengandung racun yang mematikan seluruh biota yang terkandung di dalamnya,'' kata Ariful. Dia mengatakan, pada saat yang sama, pulp yang mengandung bahan pemutih (klorin) akan mudah terlepas ketika bercampur air. Klorin itu, selanjutnya, bersifat toksik yang dapat berbahaya jika dikonsumsi. Manajer Public Relation Indah Kiat, Afrizon, mengatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh petugas dari departemen pemeliharaan lingkungan untuk melokalisasi solar yang telah tertumpah ke Sungai Siak tersebut. Upaya untuk melokalisasi tersebut dilakukan secara berlapis dengan menggunakan oil foam. (TH/V-2) Post Date : 16 Juli 2004 |