|
Jakarta, Kompas - Upaya pencegahan banjir dari luapan Sungai Ciliwung di Jakarta bakal terhambat setelah Pemerintah Provinsi DKI gagal membangun Bendung Ciawi di Bogor. Sebelumnya, usaha Pemprov DKI untuk membangun interkoneksi atau sambungan antara Sungai Ciliwung dan Cisadane juga gagal akibat penolakan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wisnu Soebagyo mengungkapkan hal itu dalam diskusi terbatas di Redaksi Kompas, Kamis (18/1). Menurut Wisnu, Bendung Ciawi itu sebenarnya diperlukan untuk menahan limpasan air dari hulu Sungai Ciliwung sebelum mengalir ke Jakarta. Berdasarkan data citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), terjadi perubahan penggunaan lahan di Bogor dan kawasan hulu Sungai Ciliwung dalam skala besar. Kawasan-kawasan yang sebelumnya merupakan daerah resapan yang dipenuhi tanaman berubah menjadi kawasan terbangun. Menurut Bambang S Tejasukmana, Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan, perubahan penggunaan lahan banyak terjadi di hulu Sungai Ciliwung yang relatif datar dan dekat dengan Jakarta. Perubahan di Kabupaten Bogor merupakan yang paling ekstensif. Perubahan penggunaan lahan yang sangat besar itu, kata Wisnu, menyebabkan air hujan tidak terserap oleh tanah, tetapi masuk ke Sungai Citarum. Dalam jumlah besar, air dari hulu akan menyebabkan banjir di Jakarta sehingga harus ditahan dengan bendungan sebelum masuk ke Sungai Ciliwung. Wisnu mengatakan, menurut rencana Bendung Ciawi akan dibangun di lahan seluas 200 hektar di wilayah Kabupaten Bogor. Pemprov Jakarta memiliki dana untuk membeli lahan itu dan membangun bendungannya tetapi terhambat aturan yang tidak mengizinkan pembangunan di luar wilayah administrasi. Dana itu, kata Wisnu, hanya dapat digunakan untuk membangun bendungan jika dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten Bogor. Namun, karena tidak ada jaminan penggunaan dana hanya untuk pembangunan bendungan, Pemprov DKI membatalkan rencana itu. Wisnu mengatakan, jika jadi dibangun, Bendung Ciawi dapat digunakan untuk mengendalikan debit air yang masuk ke Sungai Ciliwung. Saat ini, debit air masuk ke Sungai Ciliwung mencapai 790 meter kubik per detik. Padahal, daya tampung normal sungai itu hanya 500 meter kubik per detik. (eca) Post Date : 19 Januari 2007 |