BEKASI, (PR).- Sekitar 60 persen mesin pencacah sampah yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi di sejumlah tempat, tidak dimanfaatkan. Akibatnya, tumpukan sampah masih terlihat di beberapa titik rawan di Kota Bekasi, terutama sekitar pasar dan perumahan.
Padahal, mesin itu telah di-siapkan di pasar, sekolah, dinas, serta perumahan agar digunakan untuk mengolah sampah sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Sumur Batu Kota Bekasi. Tujuannya untuk mengefektifkan kerja armada angkut sampah yang masih terbatas di Kota Bekasi.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abi Hurairah, saat dihubungi Minggu (28/2), mengatakan beberapa mesin pencacah sampah di sejumlah tempat masih dalam kondisi baru.
"Mesin pencacah sampah itu dimaksudkan untuk mempermudah pengangkutan sampah dari perumahan ke TPSA. Sebab, setelah dicacah volume sampah menjadi lebih sedikit dan memudahkan pengangkutan," katanya.
Saat ini, menurut dia, Pemkot Bekasi masih kekurangan armada pengangkut sampah. Oleh karena itu, penggunaan mesin pencacah sampah sangat diperlukan sehingga sampah tidak menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS).
Namun, berdasarkan pemantauannya, hanya sekitar 40 persen mesin yang dimanfaatkan dengan baik. "Kebanyakan di pasar. Namun untuk di perumahan, ketika kami cek, kondisinya masih baru. Padahal, keluhan soal tumpukan sampah selalu kami terima. Jika mesin itu digunakan, tentu tumpukan sampah tidak perlu ada," ungkapnya. (A-155)
Post Date : 01 Maret 2010
|