Karena tak kunjung selesai di tangan dinas terkait, pengelolaan sampah di Tangerang Selatan dilimpahkan penanganannya ke Sekretaris Kota. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman daerah ini dinilai tidak juga menemukan solusi pembuangan sampah.
Wali Kota Tangerang Selatan HM Shaleh MT mengatakan pelimpahan tanggung jawab pengelolaan ini sudah dilakukan dari Kepala Dinas Kebersihan, Didi Supriadi Wijaya kepada Sekretaris Kota, Nanang Komara. "Selama ini tidak ada kemajuan dalam penanganan sampah, komunikasi tidak terjalin dan solusi juga tidak ditemukan," kata Shaleh akhir pekan lalu saat perayaan ulang tahun Tangerang Selatan yang pertama di Pamulang.
Sejak tidak ditangani lagi pengelolaanya oleh Kabupaten Tangerang sebagai daerah induk awal bulan ini, sampah di Tangerang Selatan terus mengalami penumpukan di beberapa titik. Selain tidak memiliki tempat pembuangan, 40 armada truk sampah juga ditarik oleh Kabupaten Tangerang sehingga membuat Tangerang Selatan kewalahan.
Permasalahan sampah ini bahkan menggangu target daerah ini untuk meraih Piala Adipura tahun ini. Namun hingga kemarin Shaleh juga masih enggan membocorkan kemana tumpukan sampah-sampah yang ada selama ini dikurangi untuk dibuang.
Sekretaris Kota Tangerang Selatan, Nanang Komara menyatakan pihaknya saat ini masih melakukan penjajakan kerja sama pembuangan sampah. Salah satunya adalah kerja sama dengan Kabupaten Tangerang dan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).
Bentuk kerjasama dengan Puspiptek adalah dengan cara membuang sampah di kawasan milik Kementerian Riset dan Teknologi. "Mereka menyediakan lahan untuk menampung sampah untuk sementara," kata Nanang.
Pembuangan ke Puspiptek ini sambil menunggu proses pembuatan tempat pembuangan akhir (TPA) di Cipeucang. Namun Nanang membantah jika dirinya kini yang bertanggung jawab penuh terhadap penanganan sampah. "Sekarang semuanya bekerja dan bertanggung jawab masalah sampah," katanya.
Post Date : 25 Januari 2010
|
