|
SUBANG- Pemkab Subang dinilai tidak memerhatikan masalah sampah di Jalan Pasar Impres, Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang. Setiap hari tumpukan sampah semakin tinggi dan menggangu warga, termasuk bau tak sedap. Umam,32,warga Pamanukan, mengaku prihatin dengan menumpuknya sampah di kawasan itu.Pihaknya sudah meminta pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, tapi tidak ada tanggapan. Dia khawatir jika terus dibiarkan dapat berakibat kepada kesehatan warga di sekitar, terutama mereka yang berjualan disekitarnya. “Sepertinya pihak pemkab lamban menangani persoalan seperti ini.Bila ini dibiarkan terus menerus tentu akan berdampak pada kesehatan warga sekitar,”kata Umam,kemarin. Isah, 42, pedagang di kawasan Pasar Impres, cemas jika tumpukan sampah yang tidak diangkut ini akan mengganggu pendapatannya karena jumlah pengunjung pasar yang semakin menurun. “Padahal jika tempat sampah dibenahi dan memelihara kebersihan, kawasan Pasar Impres akan terlihat semakin indah,” ucapnya. Kepala Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan Kabupaten Subang Rahmat Fatharrahman mengatakan, tidak terangkutnya sampah di beberapa wilayah karena jumlah armada pengangkutan sampah yang terbatas. Dalam kurun satu hari saja,sampah di kawasan tersebut perlu diangkut oleh dua truk. “Volume sampah di daerah Pasar Impres ini sudah sangat melebihi kapasitas penanganan yang tersedia.Idealnya di kawasan tersebut perlu didirikan TPA. Kami sudah membeli lahan untuk pembuatan TPA di kawasan Pusakanegara, namun untuk menindaklanjutinya tentunya memerlukan anggaran dan saat ini kami belum memiliki anggaran berlebih untuk hal itu,”terang Rahmat. Dijelaskan dia, tumpukan sampah di kawasan itu merupakan masalah bersama bagi warga Subang. Untuk itu dirinya meminta partisipasi warga untuk tidak menambah keadaan di kawasan tersebut semakin parah. heru muthahari Post Date : 16 Juli 2012 |