|
MAKASSAR – Investor asal Brasil, Veniteli menawarkan teknologi penanganan sampah kepada Pemerintah Kota Makassar. Perusahaan yang diklaim menggunakan teknologi yang sama dengan badan antariksa AS,NASA, siap menggelontorkan investasi sebesar USD450 juta. Dana tersebut digunakan untuk membangun pabrik pengolahan sampah perkotaan dengan kapasitas 500 ton per hari.Sementara,produksi sampah di Kota Makassar hanya sekitar 250 ton per hari. Dalam pemaparannya, perwakilan Venitelli, Ivan Kavalera mengungkapkan, sampah yang diolah diarahkan untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan gas metan. “Setiap 1.000 ton sampah yang dibakar tanpa sisa dan tanpa pemilahan ini, akan menghasilkan listrik sebesar 12 megawatt (MW).Teknologi ini sangat ramah lingkungan dan telah digunakan di Amerika Serikat, Belanda, Francis, Denmark, dan Polandia, ”katanya didampingi Direktur Venitelli Indonesia Theresia Adiwijaya di Balai Kota Makassar,kema-rin. Menurutnya,jika perusahaan tersebut diterima di Makassar, pihaknya hanya membutuhkan lahan sekitar 8 hekatra untuk membangun tiga pabrik untuk menghasilkan listrik, pupuk,dan briket sampah. Dia mengemukakan,teknologi yang digunakan mampu membakar sampah dengan panas hingga 3.000 derajat fahrenheit. Selain itu, teknologi ini mudah dikendalikan karena menggunakan sistem komputerisasi, biaya pengoperasian rendah,dan tidak bising. “Ini satu-satunya teknologi di dunia yang paten/terdaftar diseluruh dunia.Keunggulan utama,tidak ada sisa,tidak ada pemilahan sampah antara sampah beracun,tak beracun,organik, non organic.Semua diolah tanpa pemilahan. Tidak ada pembakaran,”ungkapnya. Sementara,Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menyatakan berminat untuk menggunakan teknologi tersebut dalam menangani sampah perkotaan. Karena itu, Ilham meminta investor meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa,Kecamatan Manggala,hari ini.Pemkot Makassar menawarkan separuh dari TPA Tamangapa yang luas keseluruhannya mencapai 14,5 hektar. “Saya kira kami sangat setuju dengan tawaran kerja sama itu. Sebab sampah akan menjadi problem jika tidak ditangani dengan teknologi modern.Kita punya lahan 14,5 hektar, namun sampah tetap bertumpuk menjadi gunung. Dengan industri ini, kita harap tidak ada lagi gunung sampah,”ucapnya. Sementara, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar Muhammad Kasim mengemukakan, separuh dari luas TPA Manggala saat ini berisi tumpukan sampah hingga ketinggian 15 meter. Diatas area tumpukan sampah inilah yang akan ditawarkan kepada Venitelli.Separuhnya lagi ditempati oleh dua pabrik pengelolaan sampah yang lebih dulu masuk namun tidak efektif. Saat ini di TPA Tamangapa, lanjut Kasim, terdapat dua perusahaan pengolahan sampah yakni, Gikoko asal Australia dan Origindo. Hanya saja kedua perusahaan ini tidak mampu membendung sampah yang terus menggunung di TPA yang dibuka sekitar 25 tahun lalu. Jika Pemkot Makassar menerima tawaran tersebut, Venitelli hanya butuh 18 bulan untuk membangun pabrik ini, sehingga sudah bisa dioperasikan di akhir 2013. supyan umar Post Date : 02 Mei 2012 |