|
SEMARANG - Penanganan banjir di Semarang tak bisa dilakukan seketika. Pernyataan tersebut diungkapkan Plt Wali Kota Hendrar Prihadi saat berdiskusi dengan jajaran redaksi Suara Merdeka di kantor Biro Kota, Kamis (17/1). Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya terus mengupayakan penanganan banjir dengan melanjutkan beberapa proyek. ”Usai Banjirkanal Barat, kami juga mengajukan normalisasi Banjirkanal Timur ke pemerintah pusat. Kami sadari, upaya tersebut bakal lebih sulit mengingat banyaknya bangunan milik masyarakat di sana. Namun, kami ingin program tersebut tetap dilangsungkan agar banjir di Semarang bisa benar-benar teratasi,” katanya. Dia juga mengungkapkan, proyek pengendalian banjir yang saat ini masih berjalan, antara lain pembangunan Waduk Jatibarang, kolam retensi, serta Polder Banger. Proyek tersebut didukung oleh dana dari luar negeri. Kepala Bappeda Bambang Hariyono menambahkan, program Pemkot harus sesuai dengan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang dan menengah. Tertata Pola pembangunan kota sudah tertata di sana, termasuk soal penanganan banjir. Target-target penyelesaian sebuah permasalahan kota juga tercantum di aturan tersebut. Kepala Dinas PSDA ESDM Agus Riyanto yang juga hadir kemarin menegaskan, tahun ini ada beberapa proyek akan dijalankan terkait program penanggulangan banjir. ”Kami melanjutkan rencana pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Tenggang dan juga Kali Beringin. Dua aliran sungai itu memang menjadi salah satu penyebab banjir di bagian timur dan barat kota,” katanya. Selain persoalan banjir, diskusi kemarin juga membahas beberapa hal persoalan kota. Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, Amir Machmud NS, berharap kegiatan tersebut penting untuk mempererat jalinan komunikasi. Program-program pemerintah diharap bisa tersampaikan pada masyarakat sehingga tujuan untuk membuat rakyat sejahtera bisa tercapai. (H35,H71-39) Post Date : 18 Januari 2013 |