|
BALAIKOTA-Sejumlah kalangan menyesalkan minimnya perhatian Pemkot terhadap banjir yang merendam puluhan rumah di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang. Saat air bercampur lumpur menggenangi rumah warga hingga 1 meter pekan lalu, tak ada satu pun bantuan mengalir ke daerah perbatasan Semarang-Demak itu. Padahal sejak tiga bulan sebelumnya, warga sudah melaporkan ancaman banjir di daerah itu. Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Agung Purno Sarjono menyebutkan warga sudah melaporkan ambrolnya talud jembatan kepada Pemkot. Sayangnya laporan itu, tidak langsung ditindaklanjuti. Keterlambatan itu membuktikan instansi teknis terkait tidak sigap melayani masyarakat. ''Menurut warga, surat laporan mengenai ambrolnya talud jembatan sudah dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum sejak tiga bulan lalu. Setelah dicek, dinas itu malah bilang surat baru sampai pagi hari setelah banjir besar,'' kata Agung, Sabtu (12/3). Menurut anggota DPRD dari fraksi PAN ini, Pemkot seharusnya cepat menangani daerah yang terkena bencana. Dia meminta paling tidak dua minggu setelah bencana, talud jembatan sudah diperbaiki. ''Warga kesulitan meminta bantuan lantaran tidak ada alat komunikasi,'' imbuhnya. Jika tidak segera ditangani, pihaknya khawatir banjir akan terus mengancam warga Rowosari. Meski tidak sampai memakan korban jiwa, banjir telah melumpuhkan aktivitas warga. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudara. Agung meminta Dinas PU segera menghitung dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki talud jembatan Rowosari. Menurut dia, perbaikan talud dapat diusulkan melalui anggaran operational and maintenance (OM) dinas yang bersangkutan. Kepala Dinas PU Acmad Kadarisman membantah pihaknya lamban dalam merespons talud longsor di Rowosari. Pihaknya baru menerima laporan tentang kejadian itu beberapa hari lalu. Segera setelah menerima laporan, dia memerintahkan staf DPU untuk meninjau ke lokasi. Sementara untuk perbaikan talud, pihaknya berencana melakukan hal itu pekan depan. Saat ini DPU berkonsentrasi menangani talud jembatan talang di Lamper Tengah. Dia mengatakan, pada musim hujan beberapa bulan terakhir ini, DPU menangani berbagai peristiwa talud longsor. Masing-masing 4 lokasi di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang, 1 di Silayur kecamatan Ngaliyan, 1 talud di Sambiroto kecamatan Tembalang sepanjang 150 meter dengan ketinggian 8 meter, talud di Bambankerep, dan di tikungan jalan menuju ke Sekaran Kecamatan Gunungpati.(H5,G6-64) Post Date : 14 Maret 2005 |