|
[JAKARTA] Penanganan banjir di wilayah Jakarta yang amburadul membuktikan bahwa Gubernur Sutiyoso dan Wakil Gubernur Fauzi Bowo telah gagal memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan bagi warga ibu kota. Kepemimpinan mereka dianggap gagal dalam memberikan ketenangan dan kesejahteraan bagi warganya. Demikian dikatakan Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal dan Koordinator Urban Poor Consortium (UPC) Wardah Hafidz menanggapi buruknya penanganan musibah banjir oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (15/2). Menurut Jusuf Rizal, Sutiyoso sudah melakukan kebohongan publik karena janjinya untuk membebaskan Jakarta dari banjir ternyata gagal. Dalam kampanyenya saat akan menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 2002, Sutiyoso berjanji tidak akan terjadi banjir bandang lagi melanda ibu kota. "Dia tidak bisa buktikan janjinya. Kenyataannya banjir tahun ini lebih parah dan membawa korban sangat besar dibanding tahun 2002," katanya. Kegagalan kedua pejabat ini bisa dilihat dari kebijakannya selama ini yang tidak mampu mengantisipasi musibah banjir yang disebut-sebut banjir lima tahunan itu. Rizal menyebut, sejak pertama mereka pimpin Jakarta, tidak ada program konkret untuk mengurangi risiko banjir. Seperti tidak ada pembersihan gorong-gorong dari sampah dan pasir secara simultan, tidak ada pembangunan drainase yang baik, tidak ada pengerukan sungai-sungai. Hal yang sama dikemukakan Wardah Hafidz. Menurutnya, kebijakan yang salah kaprah itu tidak juga disadari Sutiyoso dan Fauzi Bowo sebagai pemimpin Jakarta. Akibatnya, banjir justru semakin menyengsarakan warga miskin. "Lagi-lagi warga miskin menjadi korban kebijakan salah kaprah. Mereka selama ini tidak pernah punya kebijakan yang pro rakyat miskin," katanya. Banjir yang melanda Jakarta adalah buah dari gagalnya kedua pejabat itu melindungi warga miskin dari kesengsaraan. Program kebijakan untuk mengantisipasi banjir tidak jalan karena pemimpin tidak punya kepedulian. "Yang kena orang miskin juga karena mereka selalu menjadi korban kebijakan yang arogan. Proyek banjir kanal itu sampai sekarang mana pernah digarap. Penggusuran warga miskin dilakukan terus, tapi banjir terjadi terus," bebernya. [PR/M-11] Post Date : 16 Februari 2007 |