Pemprov Wajib Tanggung Jawab soal Sampah

Sumber:Koran Sindo - 24 Juni 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BANDUNG (SI) – Pemerintah Kota Bandung menuntut Pemerintah Provinsi Jawa Barat ikut bertanggung jawab jika kemungkinan terburuk tragedi lautan sampah seperti tahun 2005 lalu,kembali terjadi.

Direktur Utama Perusahaan daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar mengatakan,sebelumnya Pemkot Bandung sudah menandatangani kerja sama dengan Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) di bawah naungan Pemprov Jabar. Balai Pengelolaan Sampah Regional menawarkan Tempat Pembuangan Akhir Legoknangka,Nagrek, sebagai solusi persampahan Kota Bandung. “Di satu sisi,Pemkot Bandung dituntut mencari solusi penanganan sampah. Namun di sisi lain, kebijakan yang ada saat ini sangat bergantung pada putusan Pemprov Jabar tentang kesepakatan lahan TPA. Pemprov harus ikut bertanggung jawab jika kemudian terjadi permasalahan sampah lagi karena mereka (pemprov) sudah memberikan jaminan.

Dan sampai saat ini,kami tidak memiliki alternatif lain jika TPA Sarimukti benar-benar ditutup tahun 2011,” ungkap Cece kepada Seputar Indonesiadi ruang kerjanya, Jalan PHH Mustofa,kemarin. Menurut Cece, jika Pemkot Bandung mencari lahan alternatif lain selain TPA Legoknangka maka akan dianggap menyalahi kesepakatan. Kontrak kerja sama tersebut bersifat saling mengikat.Dalam kesepakatan disebutkan bahwa BPSR siap menyediakan lahan TPA, sedangkan Kota Bandung akan menyuplai sampah setiap harinya untuk dikelola.Meski belum ada kejelasan tentang bisa atau tidaknya TPA Legoknangka digunakan Kota Bandung, pihaknya tetap melakukan berbagai pendekatan pada aspek kewilayahan.

“Sebenarnya kan tugas tersebut (pendekatan) seharusnya sudah menjadi tanggung jawab Balai Pengelolaan Sampah Regional bukan kami,”ujar Cece. Sementara terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) Gedebage, Cece pesimistis bisa selesai 2011. Lelang proyek baru akan dilakukan November 2010 ini.Kemungkinan proses pembangunan akan kembali molor. Namun, investor yang berminat terhadap megaproyek ini terus berdatangan. Hingga saat ini sudah ada sekitar lima investor yang menyatakan ketertarikannya, termasuk yang sudah memasukkan proposal.Kelima investor itu berasal dari dalam negeri, Jerman,dan Korea. “Yang terakhir menyatakan ketertarikannya yaitu investor dari Korea.

Meskipun baru sebatas kontak dan belum sampai bertemu,rencananya minggu depan kita akan lakukan pertemuan,”tandas Cece. Diberitakan sebelumnya,PLTS Gedebage diprediksi molor hingga 2012daritargetsebelumnya 2011.Pemerintah diminta konsen dengan pendekatan terhadap aparat kewilayahan TPA Legoknangka. “Kalau keukeuh dengan pembangunan PLTS dikhawatirkan nantinya pemkot akan kewalahan menghadapi masa transisi jika TPA Sarimukti tetap tidak bisa digunakan kembali,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman. Menurut Entang,rencana PLTS Gedebage biarkan tetap berjalan, tetapi Pemkot Bandung sebaiknya tidak banyak berharap karena terlalu riskan dan berisiko.

Pembangunan PLTS sendiri hingga kini belum menemui kejelasan.Di satu sisi, TPA Sarimukti sudah overload menampung sampah warga Kota Bandung. Pemkot Bandung harus melihat potensi TPA Legoknangka sebagai peluang terbesar yang bisa menyelamatkan Kota Bandung dari tragedi lautan sampah pada 2005 silam. “Sejak dini,pemkot harus mulai melakukan berbagai pendekatan kepada seluruh aspek kewilayahan, termasuk masyarakat sekitar yang berada di jalur perlintasan truk-truk pengangkut sampah,” pungkas Entang. (CR-3)



Post Date : 24 Juni 2010