Pemprov Dorong Pengelolaan Air Non-PDAM

Sumber:Suara Merdeka - 27 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

YOGYAKARTA -Selama ini kebutuhan air bersih di Yogyakarta, masih kurang. PDAM sebagai sebuah perusahaan air minum, ternyata belum mampu mencukupi kebutuhan air terutama bagi masyarakat pedesaan.

Akibatnya, saat musim kemarau tiba, banyak masyarakat pedesaan kekurangan air bersih terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu alternatif lain agar kebutuhan air bisa tercukupi.

Oleh karena itu, saat ini Pemprov DIY terus mendorong pengembangan peran pengelolaan air bersih non-PDAM yang dikelola masyarakat pedesaan melalui Paguyuban Pengelola Air Minum Masyarakat Yogyakarta (Pamaskarta).

‘’Pamaskarta didorong untuk bisa memenuhi kebutuhan air minum baku non-PDAM yang dikelola masyarakat,’’ kata Sukarjo, Wakil Ketua Pamaskarta DIY, usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (26/8).

Lebih lanjut dia mengatakan, peran Pamaskarta di antaranya untuk memfasilitasi masyarakat pedesaan memperoleh pemenuhan kebutuhan air bersih yang selama ini daerahnya belum mendapatkan jaringan pipa PDAM.

Selama ini yang menjadi persoalan, adalah minimnya instalasi penyediaan air bersih tersebut. Sehingga kalau pun ada sumber air, percuma karena tidak bisa dikelola secara baik karena belum adanya instalasi air.

Menurutnya, problem pengelolaan air bersih di masyarakat pedesaan itu khususnya mengenai pemenuhan kebutuhan instalasi penyalur air seperti pipa, sehingga mereka koordinir dan fasilitasi agar warga pedesaan bisa terpenuhi akan air bersih.
Dana Jadi Kendala Sementara Sutrisno selaku Divisi Pendidikan dan Latihan Pamaskarta menjelaskan, selain persoalan penyediaan jaringan instalasi, kebutuhan dana dari pemerintah kabupaten/kota juga masih minim.

Meski ada kabupaten/kota yang telah ikut membantu misalnya untuk membeli solar. ‘’Tentu selain penyediaan jaringan soal dana sejauh ini masih menjadi kendala,’’ ucapnya.

Meski memiliki sejumlah kendala perkembangan kelompok-kelompok masyarakat dalam Pamaskarta ini cukup bagus. Buktinya, sampai saat ini saja jumlah anggota sudah mencapai 268 orang.

Untuk mengantisipasi kelangkaan air, maka diperlukan pemetaan sehingga kebutuhan akan air bersih bisa merata. Sebab, kata dia, dengan pemetaan daerah kebutuhan akan air bersih akan merata hingga daerah pedesaan.

Selain itu, jumlah anggota akan bertambah. Sehingga saat musim kemarau tiba, tidak ada masalah lagi karena semua sudah bisa dicukupi.

‘’Dengan pemetaan yang dilakukan anggota masih akan bertambah, sehingga terutama di musim kemarau problem minus air bersih tak akan terjadi,’’ katanya.(sgt-17)



Post Date : 27 Agustus 2009