JAKARTA - Pemprov DKI memfokuskan pengolahan sampah di dalam kota dengan mengembangkan Intermediate Treatment Facility (ITF) dan Sentra 3R (reuse, reduce, and recycle). Langkah itu dilakukan untuk mengurangi kebergantungan Jakarta pada lokasi pengolahan sampah di daerah penyangga.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pihaknya ingin segera menjadikan tiga daerah di Jakarta sebagai lokasi dibangunnya ITF atau Tempat Pengolahan Sampah di dalam kota, yaitu di Sunter, Cakung Cilincing, dan Marunda.
"Dengan dibangunnya tiga ITF itu, akan ada pilihan lain selain Bantar Gebang untuk membuang sampah," kata Gubernur, Rabu (10/8).
Teknologi pengolahan sampah yang diterapkan di ketiga ITF tersebut akan berbasis teknologi tinggi, modern, tepat guna, dan ramah lingkungan sehingga tujuan mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna dapat segera terwujud. "Kita sedang menuju ke arah itu. Kita inginnya from waste to energy, dan itu sudah mulai berjalan," ujarnya.
Untuk tahap awal, ungkap Fauzi, per 1 Agustus 2011, ITF Cakung Cilincing sudah mulai beroperasi. ITF Cakung akan menerapkan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT). Teknologi ini mengolah sampah anorganik dengan sistem daur ulang dan melakukan difermentasi sampah organik untuk menghasilkan bahan bakar pembangkit listrik atau sumber bahan bakar gas (BBG).
Pada awal pengoperasian, ITF Cakung Cilincing baru mampu menampung 400 ton sampah per hari hingga akhir 2011. Kemudian direncanakan pada Januari-Juli 2012, ITF ini sudah mampu menampung volume sampah 600 ton.
Selanjutnya, pada Juli 2012, ITF Cakung Cilincing yang berdiri di lahan seluas 7,5 hektare ini sudah mencapai kapasitas penuh mengolah sampah sebanyak 1.300 ton per hari. Lalu mampu menghasilkan energi listrik mencapai 4,95 megawatt (MW) atau dapat menghasilkan 445.699 MMBTU (million metric british thermal unit) BBG ketika beroperasi penuh pada 2012.
Pada tahun ini juga, Fauzi mengungkapkan Dinas Kebersihan akan membangun ITF dengan sistem waste to energy di lokasi pengepresan sampah Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter. "Kita akan melakukan peningkatan teknologi SPA Sunter menjadi ITF Sunter. Dinas Kebersihan akan bekerja sama dengan pihak swasta yang tertarik berinvestasi," katanya.
Selain membangun berbagai fasilitas pengolahan sampah berbasis ITF yang mengolah sampah berskala besar di dalam kota, Pemprov DKI Jakarta akan mengembangkan Sentra 3R di lima wilayah kota. Nantinya, semua pengembang kawasan diwajibkan membangun pengolahan sampahnya sendiri.
"Di antara pengembang kawasan yang sudah berkomitmen membangun Sentra 3R adalah pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK). Di lokasi fasos dan fasum PIK, akan dibuat proyek percontohan Sentra 3R yang bekerja sama dengan investor dan Yayasan Buddha Tzu Chi," jelasnya.
Ciangir Batal
Terkait dengan rencana pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di lahan milik Pemprov DKI di Ciangir, Tangerang, Banten, Fauzi Bowo menegaskan bahwa tempat itu batal dijadikan TPST. Pasalnya, Pemkab Tangerang telah mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah Ciangir menjadi perumahan.
"Sekarang di sekitar lahan itu juga sudah dikelilingi oleh perumahan. Jika Jakarta tetap menjadikan TPST, selain melanggar tata ruang, juga akan mengganggu warga sekitar," kata dia.
Kepala Dinas Kebersihan Eko Bharuna Eko menambahkan sebelumnya sempat berkembang wacana tukar guling lahan TPST Ciangir ke lokasi TPA Jati Waringin yang lokasinya lebih dekat ke Jakarta. Namun, wacana ini tidak disetujui Gubernur Fauzi Bowo.
"Pak Gubernur mengatakan tidak ada ruilslag Ciangir. Pemprov DKI akan mengelola lahan Ciangir seusai RTRW Kabupaten Tanggerang. Ciangir akan kita kembangkan menjadi kawasan perumahan yang dikelola BUMD milik DKI Jakarta," katanya. mza/P-2
Post Date : 11 Agustus 2011
|