Pemkot Tambah 3 Bank Sampah

Sumber:Koran Sindo - 05 Januari 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PALEMBANG – Jumlah bank sampah di kecamatan dalam Kota Palembang bakal terus ditambah dalam waktu dekat.Tiga kecamatan yang sudah diincar yakni Sukarame, Ilir Timur (IT) 2, dan Seberang Ulu (SU) 1. 
 
Penambahan tersebut sekaligus menggenapi tiga bank sampah binaan Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang yang sudah ada sebelumnya dan satu bank sampah yang dikelola swadaya oleh masyarakat.Ketiga bank sampah itu berada di Kecamatan Alang-Alang Lebar,Setunggal, dan Sidodadi. Tak hanya mengatasi persoalan penumpukan volume sampah, keberadaan bankbank sampah itu nantinya diharapkan mampu memotivasi naluri entrepreneurship warga Kota Palembang. 
 
Bahkan, dengan bank sampah ini, potensi sampah diyakini makin bernilai ekonomis. Salah satu bank sampah swadaya yang segera di-launching dalam waktu dekat, yakni Bank Sampah “Bahagia Mandiri”. Bank sampah itu dikelola langsung kaderkader lingkungan yang tinggal di Kompleks Griya Bahagia, Kecamatan Sukarame. 
 
Menurut rencana, bank sampah itu akan diresmikan Menteri Lingkungan Hidup pada 9 Januari,berbarengan dengan peringatan Hari Sampah Sedunia. Meski baru dua pekan dibuka, bank sampah itu kini sudah memiliki 25 orang nasabah. Setiap harinya bank sampah ini menerima setoran berbagai jenis sampah dari nasabah,mulai sampah bungkus mi, detergen, kopi, hingga kertas koran dan kardus. 
 
Di bank sampah,sampah itu diolah menjadi aneka aksesori unik. Seperti bungkus mi, detergen, sampo, dan kopi sachet diolah menjadi kotak pensil, kotak tisu, hingga tas dan topi. Dibandingkan handmade lain yang lebih dulu terkenal, topi serta tas dari sampah ini tak kalah unik. Kepala BLH Kota Palembang Kemas Abu Bakar mengatakan, keberadaan bank sampah ini patut dicontoh oleh kecamatan dan warga lainnya di Kota Palembang. Sebab, hal itu dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan. 
 
“Kalau bank sampah ini jalan, kita tidak akan menemukan lagi sampah di jalanan. Soalnya sampah sudah sangat bernilai.Bayangkan saja kalau kertas dihargai Rp800/kg,” ujarnya seusai meninjau salah satu Kampung Ramah Lingkungan di Kecamatan Sukarame kemarin. Abu Bakar menyebutkan, supaya benar-benar maju, pihaknya akan melibatkan bantuan Jepang dalam hal pemasaran produk dari sampah ini. 
 
Adapun dana yang akan dikucurkan untuk membeli hasil karya itu Rp156 juta–Rp158 juta. “Kalau di luar negeri,hasil karya seperti ini benarbenar dihargai sebagai sebuah unsur seni,”tambah dia. Sementara itu,Direktur Bank Sampah Bahagia Mandiri Syukronimah menyatakan, bank sampah ini bersifat profit sharing dalam pengelolaannya. Setiap nasabah bebas menabungkan sampahnya setiap hari ke tempat ini sebanyak-banyaknya. 
 
“Tabungan itulah yang didata dan dikumpulkan,untuk kemudian dijual kepada pengepul. Mereka yang nabungkita catat.Kalau sudah laku baru kita bagi.Persentasenya 80% nasabah 20% untuk kita,”jelasnya. Untuk sementara ini,ada 15 ibu rumah tangga (IRT) yang menjadi pengurus bank sampah tersebut.Ke depan,tak hanya warga kompleks, mereka juga akan menyasar nasabah umum dari luar. “Kita akan segera buka untuk umum juga,” pungkasnya. komalasari


Post Date : 05 Januari 2012