|
Sampah sering menjadi masalah pelik bagi kota besar, seperti Kota Bekasi. Namun, bukan berarti tidak ada alternatif solusi untuk mengatasi hal itu. Salah satunya dengan menyediakan mesin pengolah/pencacah sampah di sejumlah titik yang dinilai berpotensi "menyimpan" banyak sampah. Sejak beberapa minggu terakhir, Pemkot Bekasi telah melengkapi lima pasar terbesar miliknya dengan mesin pengolah sampah. Sampah pasar itu, nantinya akan diubah menjadi bahan pembuat kompos. Kepala Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Saur Tampubolon, Rabu (11/3), mengatakan, mesin pencacah sampah organik itu akan ditempatkan di Pasar Baru Bekasi Kecamatan Bekasi Timur, Pasar Kranji Baru, dan Pasar Sumber Artha di Kecamatan Bekasi Barat, Pasar Baru Jatiasih di Kecamatan Jatiasih, dan Pasar Bantar Gebang di Kecamatan Bantar Gebang. Sementara itu, Kepala Pasar Kranji, Ansori, yang ditemui "PR", Rabu (11/3), mengatakan saat dilakukan uji coba, mesin pencacah sampah organik yang diterapkan di Pasar Kranji mempunyai kemampuan giling mencapai 4 m3/jam atau dapat menggiling sampah hingga 24 meter kubik sampah per hari. "Yang bisa digiling hanya sampah organik, seperti sayuran dan sisa buah," ungkapnya. Dicontohkannya, volume sampah 1/4 truk setelah digiling hanya berbobot 3 kg. Dengan demikian, mesin ini akan menghemat waktu serta tenaga angkutan sampah ke Bantar Gebang. Sebab, biasanya dalam sehari truk sampah bisa mengangkut hingga empat kali bolak-balik. Sebelum digiling, sampah yang ada akan dipisahkan dulu untuk memudahkan mesin menggilingnya sehingga tidak ada sampah plastik yang masuk ke penggilingan. Kini, seratus unit mesin pengolah sampah berkapasitas kecil sedang dipesan Pemkot Bekasi yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah, termasuk di kantor-kantor kelurahan. (Kismi/"PR") Post Date : 12 Maret 2009 |