TEGAL- Wali Kota Tegal Ikmal Jaya SE Ak menyatakan akan menangani masalah sampah. Apalagi dari hasil penilaian Bangun Praja (Adipura) yang dilakukan November 2008, Kota Tegal hanya mendapat nilai 62,4 dan berada pada urutan 32 dari 35 Kabupaten/Kota di Jateng.
“Pemerintah akan konsen untuk meningkatkan masalah kebersihan dan penghijauan di Kota Tegal. Dengan demikian diharapkan pada tahun mendatang, nilai yang diperoleh akan meningkat,”jelasnya, Senin (13/4)
Untuk mewujudkan hal itu, saat ini mulai dibentuk tim yang menangani hal tersebut. Selain itu telah memberikan imbauan pada SKPD dan instansi terkait. Wali kota juga menekankan pentingnya pengolahan sampah dan pemilahan sampah organik dan anorganik.
Harapannya selain dilakukan di TPA, juga dapat dilakukan dari skala rumah tangga. Jika hal itu dilakukan akan sangat membantu mengurangi volume sampah di TPA.
“Penghargaan Adipura bukan tujuan utama kami. Kami lebih mengutamakan pada budaya hidup bersih dan sehat pada masyarakat,”jelasnya.
TPA Baru
Terkait dengan masa kontrak TPA yang akan habis pada November 2010, wali kota mengatakan akan mengupayakan penyediaan TPA baru. Sebab TPA baru yang rencananya akan dibangun di wilayah Bokong Semar belum jelas pembangunannya. Selain masih terkendala akses jalan, pengadaan tanahnya juga belum terealisasi.
Sambil menunggu pembangunan TPA baru, Pemkot Tegal akan mengusahakan perpanjangan kontrak di TPA lama sekitar 1-1,5 tahun, sambil menyiapkan TPA regional yang akan digunakan oleh tiga daerah yakni Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.
“Rencananya TPA Regional akan dibangun di Songgom, Kabupaten Brebes. Meski demikian masih menunggu kontrak kerja sama antar-kepala daerah. Ini masih dalam penjajakan,”ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Tegal, Ir Gito Mursriyono, mengatakan untuk mendapat penghargaan Adipura nilai yang harus dicapai yakni 7,3. Gito mengakui pemilahan dan pengolahan sampah di TPA dan keteduhan jalan masih kurang. (H45-52)
Post Date : 14 April 2009
|
