SEMARANG(SI) – Mulai kemarin, Pemkot Semarang mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan. Kawasan pertama yang mendapatkan bantuan air bersih adalah warga Kalialang Baru,Kelurahan Sukorejo,Kecamatan Gunungpati, Semarang.
“Skala prioritasnya hari ini (kemarin) Kelurahan Sukorejo Gunungpati. Tadi, kita kirim enam tangki air bersih,”kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Prasetijo kemarin. Dari enam tangki tersebut,lima tangki di antaranya masing-masing berkapasitas 4.000 liter. Sementara satu tangki lagi berkapasitas 12.000 liter. “Kemarin di sana (Sukorejo) yang minta tiga RW,jadi bantuan kita kirim ke sana,” ujarnya. Bantuan air bersih itu dikirim dengan truk-truk tangki milik PDAM dan langsung dikucurkan ke bak-bak penampungan milik RT/RW setempat.
Selanjutnya, warga mengambil air dari bak dengan menggunakan ember atau jeriken. Di musim kemarau seperti sekarang, daerah-daerah yang biasanya mengalami kekeringan memang kesulitan mendapat air bersih. Data yang ada menyebutkan,di Kota Semarang ada delapan kecamatan rawan kekeringan. Di antaranya Kecamatan Gunungpati, Ngaliyan, Mijen, Semarang Barat, Tembalang, Banyumanik, Genuk, dan Kecamatan Candisari. Prasetijo menyarankan, kalau ada daerah yang mengalami kesulitan air bersih diminta untuk melapor.
Jadi, yang bisa melapor butuh bantuan air bersih bukan hanya camat,lurah,atau RW. Suprihatiningsih, warga RT 2 RW 7 Kalialang Baru, Kelurahan Sukorejo Gunungpati mengatakan, setiap musim kemarau daerahnya selalu kesulitan air bersih, baik untuk minum,mencuci pakaian, dan keperluan sehari-hari. Selama ini warga mengandalkan air sumur dan Sendang Gayam. Kini kedua sumber air itu telah kering.“Kalau sudah kering,warga menuju kali yang jaraknya 500 meter dari rumah untuk mandi dan mencuci. Sedangkan keperluan memasak menggunakan air sendang yang berjarak 1 kilometer,” ungkapnya.
Menurut dia, saat ini air sendang gayam memang belum benarbenar kering.Namun karena lokasi yang jauh dan antrean warga,membuatnya tidak nyaman. Biasanya air sendang bisa disalurkan melalui pipa ke tandon-tandon yang dikelola RT. “Kalau sudah sangat membutuhkan, ngangsu air pada malam hari di sendang,” ungkapnya. (alkomari)
Post Date : 15 Juli 2009
|