PEKALONGAN - Pengolahan kompos sampah melalui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Pekalongan telah bernilai jual dan dapat diterima oleh sebuah CV pengepul pupuk.
Hal itu kemarin dikatakan Kepala Kantor Lingkungan Hidup (LH), Sri Rumingsih. Menurutnya, pengolahan kompos sampah yang dilakukan masyarakat telah menghasilkan kompos dengan kualitas bagus.
Bahkan dari harga yang ditawarkan oleh pengepul pupuk yakni Rp 300- Rp 500/kg (kg), kompos hasil olahan warga sudah masih nilai Rp 500/kg.
”Jadi untuk penjualan pupuk kompos kepada pengepul harganya disesuaikan dengan kualitas dan hasil olahan sampah warga telah masuk kualitas bagus,” katanya. Nilai Ekonomi Karena itu, pihaknya sekarang ini terus mengembangkan TPST agar masyarakat dapat melakukan pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing dan menghasilkan nilai ekonomi.
Disebutkan, sekarang ini di Kota Pekalongan telah dibagun 9 TPST, salah satunya adalah sumbangan dari sebuah bank untuk Pasar Grogolan.
9 TPST tersebut masing-masing berada di Kelurahan Sokorejo, Kandang Panjang, Bandengan, Poncol, Tegal Rejo, Kramatsari, Kuripan Kidul dan Klego.
”Kemudian satu bantuan dari bank ditempatkan di Pasar Grogolan untuk pengelolaan sampah di tempat tersebut,” tandas Ruminingsih.
Kemudian, tahun 2010 ini rencananya, Pemkot melalui DPU akan membangun 3 TPST lagi dan tambahan 1 dari bagi hasil pajak tembakau, serta diharapkan muncul kepedulian dari bank-bank lain atau pihak lainnya.
”Karena dengan TPST itu bisa memunculkan peluang kerja baru, kemudian membuat lingkungan menjadi bersih,” jelas dia. (H52-55)
Post Date : 19 Januari 2010
|