Pemkot Gagal Perluas TPA Benowo

Sumber:Koran Sindo - 05 November 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SURABAYA (SINDO) – Keinginan Pemkot untuk memperluas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo gagal atau setidaknya harus ditunda. Sebab, anggaran Rp12 miliar yang diproyeksikan lewat perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2008 telah dihapus.

Pemkot melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) berencana kembali akan mengajukan anggaran perluasan ini pada RAPBD 2009. Namun belakangan, alokasi ini batal pula dianggarkan. Selain faktor itu, belum ada kesepakatan harga untuk pembebasan tanah dengan pemilik lahan untuk pelebaran lahan Benowo. “Rencananya tetap dianggarkan, tapi pada 2009 sepertinya kami delete dulu. Khawatirnya nanti tidak terserap kembali,”kata Kepala DKP Hidayat Syah kemarin.

Menurut dia, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara harga yang diminta warga dengan nilai yang ditawarkan Pemkot. Untuk rencana pembebasan lahan tersebut DKP juga sudah menggunakan tim penafsir independen (appraisal) untuk menaksir harga jual. “Kalau sudah ada deal anggaran kan pasti terserap.

Kalau masih seperti ini ada dua kemungkinan, antara terserap atau tidak,” pungkas Hidayat. Di tempat terpisah, pejabat pembuat komitmen (PPKm) proyek, Aditya Wasita, membenarkan anggaran Rp12 miliar itu telah dihapus dari APBD lewat PAK APBD 2008 yang disahkan pada 3 November lalu. Menurut dia, alasan penghapusan itu adalah turunnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 59/2007 tentang perubahan atas Permendagri No 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

“Permendagri ini menyebutkan, proyek yang belum ada ikatan kontrak tidak boleh dilanjutkan (DIP-L) pada anggaran tahun berikutnya,” kata Aditya. Ada peluang pada 2009 sebetulnya bisa dianggarkan kembali. Namun, sama seperti yang disampaikan Hidayat, kekhawatirannya jika harga pembebasan tanah belum ada kesepakatan dengan warga, anggaran bakal tidak terserap lagi.

“Harga dari tim appraisal itulah yang akan kami jadikan pedoman. Sekarang masih proses dan sedang menunggu hasilnya,” kata Aditya yang juga Kabid Sarana dan Prasarana DKP ini. (soeprayitno)



Post Date : 05 November 2008