|
BANDUNG, (PR). Pemerintah Kota Bandung akan menerapkan teknologi tepat guna untuk memecahkan persoalan sampah, yaitu berupa mesin pembakar. Rencananya, alat yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) itu akan diuji coba dalam waktu 2 pekan ke depan. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Muchsin Alfikri, beberapa saat setelah meninjau tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jelekong Kab. Bandung, Selasa (2/8). Saat ini, tim ahli terus melakukan penelitian terhadap kemungkinan digunakannya peralatan tersebut guna memecahkan masalah penangan sampah, khususnya di Kota Bandung. Alat tersebut mampu membakar sampah pada suhu 2.500 derajat Celsius, ungkapnya ketika dihubungi PR melalui telefon selularnya, semalam. Kalau ternyata cukup efektif, rencananya produksi alat tersebut akan diperbanyak dan kemudian disimpan di sejumlah wilayah Kota Bandung. Setidaknya, kami akan membikin 6 mesin dan ditempatkan di sejumlah wilayah. Soalnya, kami berharap penanganan masalah sampah ini dilakukan secara desentralisasi. Dengan adanya alat tersebut, mudah-mudahan permasalahan kita bisa diminimkan. Apalagi, kita menginginkan sesuatu yang praktis dan murah dalam hal penanganan sampah, katanya. Dikatakannya, tenggat waktu penggunaan TPA Jelekong tinggal 6 bulan. Komisi C DPRD Kota Bandung merasa perlu untuk meninjau tempat tersebut. Dengan menyertakan PD Kebersihan Kota Bandung dan para ahli, anggota dewan bermaksud mencari kemungkinan diperpanjangnya jangka waktu penggunaan TPA. Setelah dilakukan penelitian, ternyata kita masih bisa memperluas areal itu di bagian selatan. Ya, pemerintah masih memiliki lahan kira-kira 2 hektare. Hal itu berarti, TPA masih bisa digunakan hingga 1 tahun ke depan, jelasnya. Bukan apa-apa, kata dia, peninjauan dilakukan karena pihaknya khawatir kalau-kalau TPA Jelekong tak lagi bisa menampung aliran sampah dari Kota Bandung yang mencapai 3.000 kubik/hari. Peninjauan itu dilakukan agar jangan sampai kami kelabakan. Apalagi, belum ada areal alternatif yang sudah positif untuk menggantikan TPA Jelekong, urainya. Kendati demikian, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah tempat yang dianggap cocok menjadi TPA, meski masih dalam tahap penelitian. Di antara tempat-tempat itu adalah Jelekong, daerah Ciparay, dan Pasir Impun. Kami belum bisa berharap banyak karena masih dilakukan penelitian Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Jadi, semuanya masih mentah, tegas Muchsin.(A-125) Post Date : 03 Agustus 2005 |