|
KENDAL- Mengantisipasi musim kemarau tahun ini yang diperkirakan lebih panjang, Pemkab Kendal menyiapkan pasokan air bersih untuk masyarakat di daerah rawan kekeringan. Kasubag Kesehatan dan Sosial Bagian Kesra, Sekda Jembar Rusmanto, menjamin persediaan tersebut cukup untuk memenuhi permintaan mereka. ”Menurut BMG kemarau tahun ini lebih panjang, sehingga kami harus lebih mempersiapkan diri. Untuk menjamin ketersediaan pasokan air bersih itu, kami menyediakan dana alokasi bencana,” kata Jembar, kemarin. Hingga pertengahan Juni, permintaan air bersih dari masyarakat belum banyak. Seingat dia baru ada dua, yakni dari warga Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan dan warga Winong , Kecamatan Ngampel. Namun, bantuan air bersih itu hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masjid, bukan konsumsi harian. Sumur Surut Lebih lanjut Jembar memaparkan, peta rawan kekeringan di Kabupaten Kendal belum berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Daerah-daerah tersebut antara lain Kecamatan Patean, Ngampel, Sukorejo, Plantungan, dan Boja. Setiap kali musim kemarau tiba, sumber air warga mengering. ”Berdasarkan pantauan kami, tanda-tanda kekeringan saat ini sudah mulai terlihat. Sumur dan sungai-sungai yang menjadi sumber air warga mulai surut. Jadi silakan bagi warga yang membutuhkan bantuan air untuk menghubungi kami. Air itu hanya untuk mencukupi kebutuhan masak dan MCK, bukan untuk mengairi lahan pertanian.” Puncak kekeringan diprediksi terjadi pada bulan Agustus-Oktober. Saat itulah, permintaan bantuan air bersih dari warga meningkat drastis. Sejauh ini, Pemkab masih mengaji kemungkinan pembuatan sumur dalam maupun artesis di daerah-daerah rawan kekeringan di Kabupaten Kendal. Keberadaan sumber air tersebut dapat membantu mengurangi beban warga, terutama pada saat musim kemarau tiba. (H6-16) Post Date : 16 Juni 2008 |