|
Magelang, Kompas - Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Magelang mempercepat pelaksanaan program pemberian bantuan air atau droping air ke sejumlah desa yang mulai kekeringan. Jika biasanya droping air baru dilaksanakan mulai 1 Agustus, kini droping air mulai dilaksanakan Senin (7/7). Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Magelang Heri Prawoto mengatakan, jadwal droping air dimajukan karena sejak minggu lalu enam desa mulai mengajukan bantuan air. "Dalam survei pada akhir Juni lalu, warga di enam desa tersebut sudah sangat membutuhkan bantuan air bersih," ujarnya, di Magelang, Jumat (4/7). Droping air tersebut akan dilaksanakan di Desa Kwaderan dan Wonogiri di Kecamatan Kajoran, di Desa Margoyoso dan Desa Sriwedari di Kecamatan Salaman, serta di Desa Kenalan dan Desa Sambeng di Kecamatan Borobudur. Kegiatan ini akan terus dilakukan rutin dan berulang, hingga Oktober mendatang. Setiap hari, satu desa akan mendapatkan bantuan air sebanyak dua tangki, dengan kapasitas per tangki mencapai 5.000 liter. "Namun, dengan bantuan tangki dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mulai minggu kedua, terhitung sejak Senin (14/7), bantuan per desa akan ditambah menjadi tiga tangki," ujarnya. Saat ini, kata Heri, kantornya masih memikirkan cara untuk menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Sriwedari. Hal ini karena akses jalan menuju desa tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. "Alternatif pemecahan masalah yang sudah terpikirkan saat ini adalah, bantuan air itu disalurkan melalui Desa Margoyoso yang berjarak sekitar lima kilometer dari Desa Sriwedari," ujarnya. Sekretaris Desa Sambeng Suradi mengatakan, jika memang nanti bantuan air akan diberikan ke desanya, maka Pemkab Magelang saat ini harus membangun bak penampungan air terlebih dahulu. "Jika tidak ada bak penampungan air, maka bantuan air akan sulit dibagikan kepada warga," ujarnya. (EGI) Post Date : 05 Juli 2008 |