|
WONOSARI (KR) - Pemkab Gunungkidul akan melakukan dropping atau pengiriman bantuan air lagi, Senin (22/8). Hanya saja dana untuk bantuan air kini tinggal Rp 100 juta, kata Ketua Harian Satgas Kekeringan Gunungkidul Basuki Rochim SIP menjawab pertanyaan KR, di kantornya, Kamis (18/8). Sebenarnya dropping air sudah dimulai sejak awal bulan Juni lalu. Tetapi karena pada awal bulan Juli datang hujan kiriman beberapa hari, sehingga membuat bak-bak penampungan air penuh. Karena itu pemerintah menghentikan pengiriman air gratis untuk sementara. Tetapi setelah hampir sebulan, bak penampungan air kembali kering dan kesulitan air terjadi lagi di wilayah kekeringan. Warga sudah mengajukan permintaan air lagi, tambahnya. Warga sebelas kecamatan, seperti Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Semanu, Paliyan, Panggang, Saptosari, Purwosari, sebagian Ponjong dan Wonosari sudah mengajukan permintaan kiriman air lagi. Satgas penanggulangan kekeringan sudah mengadakan rapat koordinasi dan segera mengirim air. Walaupun tak dapat memenuhi secara maksimal. Karena jumlah dana yang terbatas, sehingga siklus pengiriman setiap pedukuhan seminggu sekali. Volumenya seperti dulu, sekitar 50 rit sehari. Namun putaran tiap pedukuhan lebih panjang, jelasnya. Terkait musim kering diperkirakan hingga bulan Oktober, Satgas Penanggulangan Kekeringan sudah mengajukan permintaan tambahan anggaran lewat perubahan APBD. Jumlah usulan tambahan Rp 150 juta. Dengan harapan dapat untuk melakukan suplai kepada keluarga miskin di wilayah kekeringan. Sebab untuk membeli air kepada pedagang swasta harganya cukup tinggi. Seperti dikatakan Camat Purwosari Purwanto Hadi, di beberapa wilayahnya pedagang menjajakan air satu tanki berisi 5 ribu liter dengan harga Rp 120 ribu. Berbeda dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya, hingga saat ini belum ada dermawan yang membantu pengiriman air. Tetapi ada beberapa bank, seperti BNI Yogya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan PMI Cabang Wonosari pernah menyampaikan rencana pemberian bantuan air. Tetapi waktu itu justru segera turun hujan kiriman. Mudah-mudahan, sekarang ini dapat merealisasi rencana tersebut, karena masyarakat memang sangat membutuhkan, tambah Basuki Rochim yang juga Asisten Administrasi Pembangunan (Asek II) Pemkab Gunungkidul ini. Sementara dalam kesempatan terpisah, Bupati Gunungkidul Suharto SH menyatakan, selain melakukan upaya dropping, pihaknya akan melakukan revitalisasi prasarana air bersih yang sudah ada. Agar upaya ini dapat berhasil secara maksimal, pihaknya akan mengundang seluruh mantan pimpinan proyek air bersih yang ada di Gunungkidul. Karena pimpinan proyek ini banyak mengetahui rencana pembangunan air bersih pada masanya. Dengan demikian akan dapat memberikan masukan agar revitalisasi mencapai sasaran yang tepat, tambahnya. (Ewi)-n Post Date : 20 Agustus 2005 |