|
BANYUWANGI-Untuk mengantisipasi muntaber di Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, yang terendam banjir, kemarin pemkab dan PDAM Banyuwangi mengirimkan dua truk tanki air bersih. Suplai tersebut akan dilanjutkan, jika sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan air bersih lebih banyak lagi. Dinas Kesejahteraan Sosial Banyuwangi juga mulai tergerak. Buktinya, saat ini juga sudah dibuka Posko Satuan Pelaksana Penanggulangan Banjir (Satlak PB) untuk memberikan pertolongan kepada korban banjir. Posko juga siap memberikan informasi di daerah banjir. Kabag Humas Pemkab Banyuwangi Untung Sukirman mengatakan, semua fasilitas yang disediakan untuk masyarakat di lokasi banjir diberikan secara cuma-cuma. "Bahkan untuk biaya berobat, semuanya gratis dan posko kesehatan buka 24 jam nonstop," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Ditambahkan, banyak masyarakat yang selama banjir berobat ke mantri kesehatan. Sehingga, mereka harus membayar biaya pengobatan dan beli obat. "Sedangkan di puskesmas, mereka tidak akan dipungut uang sedikit pun. Makanya, saya mengimbau, agar masyarakat berobat ke puskesmas saja," pesan Untung. Terkait dua korban yang hanyut diseret banjir, Untung menjelaskan, peristiwa itu bukan karena kelalaian petugas satlak maupun aparat desa. "Petugas dan masyarakat sudah mengingatkan, siapa saja dilarang melewati jalan itu, karena arusnya deras. Namun dua orang yang hanyut itu tidak menghiraukannya," jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Waras, 16, warga Dusun Kampung Baru dan keponakannya Ambarwati, 7, asal Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan tewas terseret arus sungai, karena banjir bandang tiga hari lalu. Keduanya ditemukan tak bernyawa di dasar sungai sedalam 2 meter.(ern) Post Date : 20 Desember 2005 |