|
KARANGANYAR- Setelah sebelumnya menghentikan proyek pemanfaatan sumber air Watupawon oleh PDAM di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Bupati Karanganyar Hj Rina Iriani SR menyatakan Pemkab tetap akan membangun sumber air tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan dengan pertimbangan upaya konservasi dan penyelamatan masyarakat sekitarnya. Namun di sisi lain, rencana tersebut ditentang Ketua DPRD setempat, Juliyatmono. Pimpinan DPRD dari Fraksi Partai Golkar itu mengingatkan orang nomor satu di Pemkab tersebut konsisten dengan keputusan sebelumnya. "Saya ingatkan supaya Bupati konsisten dengan keputusan sebelumnya yang membatalkan rencana pemanfaatan sumber itu. Sebab jika persoalannya menyangkut air untuk kepentingan irigasi petani, itu sangat rentan terhadap kejadian anarkis,"kata Juliyatmono. Sementara, Rina yang dihubungi di tempat terpisah menyatakan rencana pembangunan itu dilontarkan setelah dirinya meninjau lokasi tersebut beberapa waktu lalu. Sumber air yang letaknya berdekatan dengan hunian warga tersebut debitnya sangat besar. Jika tidak dibangun dikhawatirkan membahayakan masyarakat sekitarnya, karena rawan ambrol. Pertimbangan lain yakni kelestarian dari sumber daya air itu sendiri. Jika dibiarkan begitu saja, sumber air yang debitnya lebih dari 200 L/detik tersebut bisa rusak. Didesak apakah pembangunan itu terkait dengan rencana pemanfaatan sumber air tersebut oleh PDAM, Bupati mengatakan, hal itu akan dipikirkan lebih lanjut. Yang terpenting saat ini, ungkapnya, masyarakat tenang dan tidak bergolak. Sambil menenangkan masyarakat, Bupati berjanji akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jika nantinya mereka mengetahui persoalan sebenarnya, masyarakat bakal mendukung pemanfaatan sumber air tersebut. "Sebab saat saya meninjau lokasi, masyarakat sekitar sumber air itu sama sekali tidak keberatan dengan rencana pemanfaatan tersebut. Sebab, mereka tahu PDAM hanya memanfaatkan sedikit. PDAM juga akan mengganti sumber irigasi untuk warga,"ungkapnya. Juliyatmono mengatakan, rencana pembangunan itu beberapa waktu terakhir sudah membuat resah masyarakat, terutama di daerah hilir sumber air Watupawon yang mengaliri 14 desa di empat kecamatan. Sebab, masyarakat selama ini mengandalkan sumber air itu untuk irigasi lahan mereka. Jika Bupati hanya mempertimbangkan masyarakat sekitar sumber air, hal tersebut salah besar. Sebab, sumber air itu tak hanya menyangkut masyarakat di sekitar hulu, tetapi juga daerah hilir. "Silakan dibangun, tetapi rencana pemanfaatan sumber air tersebut jangan kembali dilontarkan. Bisa meresahkan masyarakat,"paparnya. Terhadap pernyataan Ketua DPRD, Bupati berharap rencana pembangunan tersebut untuk tidak dipolitisasi. Sebab, persoalan sumber air tersebut murni untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, yang penting masyarakat sekitar sejahtera dan petani di daerah hilir tidak dirugikan.(G18-16s) Post Date : 11 Januari 2006 |