Gresik (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menargetkan mampu mengatasi kekeringan di kawasan itu selesai sebelum lebaran dengan melakukan pemerataan kiriman air bersih ke sejumlah lokasi kekeringan.
Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya, Selasa mengakui, bantuan air bersih ke sejumlah lokasi kekeringan yang dilakukan pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sejak Senin (13/8) kemarin, hingga kini belum merata.
Sebab, laporan kekeringan dari sejumlah camat di masing-masing wilayah belum secara lengkap diterima pemkab, sehingga tahap awal distribusi air bersih yang dilakukan belum maksimal.
"Kami masih menunggu laporan dari para camat yang wilayahnya mengalami kekeringan, agar segera mendata desa atau wilayahnya supaya mendapatkan bantuan air bersih," katanya.
Dikatakannya, krisis air bersih yang terjadi di wilayah Gresik sudah sangat parah, sehingga Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Gresik memberlakuan sistem buka tutup distribusi air kepada pelanggannya.
Sistem ini, diakui Andhy tidak maksimal sehingga tidak sedikit wilayah perkotaan mengalami krisis air bersih berkepanjangan.
"Ini disebabkan jatah aliran air yang mereka dapat ketika saluran dibuka, ternyata tidak ada bedanya ketika aliran tertutup," katanya.
Andhy berharap, dengan adanya laporan kekeringan secara lengkap oleh para camat, bantuan air bersih bisa disalurkan secara tepat sasaran.
"Kami siapkan kapasitas air bersih per truk tangki atau 5 ribu liter, dan kalau ada wilayah minta dikirim lebih akan kami turuti, oleh karena itu kami minta camat segera membuat laporan dari masing-masing wilayahnya, sebab mereka yang lebih mengetahui tempatnya," katanya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Gresik telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 liter air ke 8 desa di Kecamatan Cerme, 23 desa Kecamatan Benjeng serta 6 desa di Kecamatan Kedamean.
Wilayah itu merupakan prioritas karena mengalami kekeringan paling parah, yakni dengan jarak tempuh pengambilan air dari pusat penduduk mencapai lebih dari 3 kilometer.
Meski demikian, BPBD masih menunggu laporan dari setiap camat yang wilayahnya mengalami kekeringan, agar bisa melakukan pengiriman air bersih kembali dengan tepat sasaran. (KR-SAS/R007)
Post Date : 14 Agustus 2012
|