BANDUNG– Pemkab Bandung melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Bandung Cabang Ciparay memberikan bantuan modal usaha terhadap lima kelompok kerja (pokja) pengelola sampah di Desa Gunungleutik,Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, kemarin.
Bantuan masing-masing senilai Rp1 juta per pokja tersebut merupakan langkah awal Pemkab Bandung untuk memberikan modal usaha terhadap bank sampah yang telah dibentuk di Desa Gunungleutik melalui pokja-pokja di tiap rukun warga (RW).
“ Dana Rp1 juta ini saya rasa merupakan nilai yang cukup besar untuk modal membeli sampah, dan sesuai Instruksi Bupati Bandung untuk tahun 2012 akan dianggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk modal usaha bank sampah ini,” kata Wakil Bupati Bandung Deden Rukman Rumaji saat launching bank sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Lungsi, Desa Gunungleutik, Ciparay, kemarin.
Melalui bank sampah, Deden berharap di samping warga bisa mengelola sampah dengan baik, bank juga mampu memberdayakan perekonomian masyarakat sekitarnya.“Selain dapat menyadarkan dan memotivasi warga untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan, peluang kerja bagi warga pun akan terbuka,”ujarnya.
Menurut dia,banyak para pelaku usaha sampah yang kreatif memanfaatkan sampah mulai dari plastik, besi, dan paku menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis, sehingga bisa menghasilkan uang. Deden memerintahkan aparat desa untuk segera menyosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada para warga mengenai bank sampah.“Sosialisasikan terus sehingga mereka mau mengumpulkan, memilah serta menjual sampahnya ke bank sampah,”ujarnya. iwa ahmad sugriwa
Post Date : 12 Agustus 2011
|