KARAWANG, (PR).- Pemkab Karawang kembali mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk penyelesaian pembangunan infrastruktur di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwisisir di Desa Mekar Jaya Kec. Telukjambe Barat Kab. Karawang. Pasalnya, TPA itu sudah berkali-kali gagal dioperasikan. Meski demikian, warga setempat masih menolak pembangunan TPA tersebut.
Selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kab. Karawang, TPA Leuwisisir mendapat kucuran dana dari Pemprov Jabar setiap tahunnya. Terakhir, pemprov mengucurkan dana bantuan Rp 3 miliar untuk penyelesaian pembangunannya.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Cipta Karya, Poltak Lumban Touruan, TPA Leuwisisir ditargetkan dapat dipergunakan akhir 2009. Mengingat, dua dari tiga TPA yang sudah ada di Kab. Karawang tidak bisa difungsikan di antaranya TPA Warung Bambu di Kec. Karawang Timur dan TPA Kosambi di Kec. Klari.
"Namun, masyarakat sekitar menolak TPA itu untuk dioperasikan. Mereka khawatir adanya pencemaran akibat tumpukan sampah," kata Poltak, Minggu (12/7).
Berdasarkan catatan "PR", rencana pembangunan TPA Leuwisisir sempat memicu protes dari warga Desa Cipayung Kec. Cikarang Timur, Kab. Bekasi. Mereka menganggap pengoperasian TPA di wilayah tersebut malah akan menimbulkan banjir karena ketinggian pemukiman warga lebih rendah dari TPA yang dipisahkan oleh Sungai Cibeet.
Poltak menjelaskan,TPA yang berfungsi selama ini adalah TPA Jalupang di Kec. Kotabaru. TPA itu hanya mampu menampung sekitar 480 meter kubik yang diangkut oleh 37 armada setiap harinya.
Jumlah itu, menurut dia, jauh dari produksi sampah di Kab. Karawang yang mencapai 3.200 meter kubik setiap harinya. "Dengan dioperasikannya TPA Leuwisisir dapat mengurangi produksi sampah di Kab. Karawang," ujarnya.
Dalam perencanaannya, TPA Leuwisisir memiliki penampungan sampah dengan panjang 37 meter dan lebar 3 meter di lahan seluas 10,5 hektare. Ukuran tersebut diperkirakan mampu menampung enam ratus meter kubik sampah. Ditambah dengan daya tampung TPA Jalupang, tetap tersisa sekitar 2.120 meter kubik sampah di Kab. Karawang yang tidak terangkut.
Masalah baru
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kab. Karawang, Yet Dimyati, mengatakan bahwa TPA Leuwisisir belum dioperasikan karena tersendat masalah sulitnya akses masuk ke TPA.
Selain itu, ungkap Yet, pembangunan TPA di lokasi tersebut bisa menimbulkan masalah baru berupa banjir dan pencemaran ke daerah tetangga, Kab. Bekasi. "Setiap musim hujan wilayah Kec. Telukjambe Barat dan Telukjambe Timur selalu terendam banjir karena bersebelahan dengan pertemuan Sungai Cibeet dan Citarum. Itu juga akan merendam akses jalan ke TPA," ujar Yet.
Oleh karena itu, Yet sempat mengajukan pengalihan lokasi dan tidak memaksakan membangun di wilayah tersebut. Menurut dia, akses masuk yang ada hanya cukup untuk satu kendaraan sepanjang dua belas kilometer. "Saya juga belum tahu anggaran bantuan tersebut dan peruntukannya untuk apa karena leading sector-nya ada pada Dinas Cipta Karya," ucapnya. (A-153)
Post Date : 13 Juli 2009
|