Pemkab Bantu Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 07 Juni 2008
Kategori:Air Minum

KLATEN (SINDO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mulai mengirim bantuan air bersih ke lima wilayah kecamatan yang sudah kesulitan mendapatkan air bersih.

Kelima kecamatan tersebut, yakni Kemalang, Karangnongko, Manisrenggo, Tulung, dan Jatinom.Droping air bersih itu dilakukan untuk mengurai krisis air bersih dan meringankan beban warga di daerah kekeringan. Langkah dropping air bersih tersebut dilak-sanakan menyusul adanya permintaan secara resmi baik dari desa maupun kecamatan yang telah mengalami krisis air bersih.

Dropping pertama kali ini dilakukan dengan mengirimkan sebanyak 168 tangki air bersih untuk dibagikan di lima wilayah kecamatan tersebut. Namun, dalam teknis pengirimannya dilakukan secara bertahap. Kepala Bagian Sosial Setda Klaten Rantiman mengatakan, dropping air bersih diprioritaskan ke daerah-daerah yang paling parah mengalami krisis air bersih.

”Untuk dropping kali pertama yang dilakukan sejak Senin (2/6) lalu, akan disalurkan ke 26 desa yang tersebar dilima kecamatan yang mengalami kekeringan. Hanya saja, dalam sehari kami hanya mampu melakukan droppinguntuk dua dengan kapasitas 5.000 liter per tangki,” kata dia,kemarin. Menurut dia,kiriman air bersih sebanyak 168 tangki direncanakan akan selesai pada bulan ini.

”Selanjutnya, jika ada daerah yang mengajukan permintaan dropping air bersih, akan kami penuhi sesuai permintaan,” paparnya. Dia menjelaskan, daerah yang paling parah mengalami krisis air bersih di wilayah Kabupaten adalah desa yang terletak di lereng Gunung Merapi. Pasalnya, di daerah tersebut tidak ada sumber ir bersih. Sehingga dalam mencukupi kebutuhan air bersih setiap harinya, warga hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di bak penampungan.

”Untuk saat ini, persedian air bersih dai daerah lereng Merapi sudah mulai menipis. Untuk itu, dropping air bersih mendesa dilakukan,” ujarnya. Sementara itu, Koordinator Penyaluran Bantuan Air Bagian Sosial (PBABS) Pemkab Klaten, Kadarisman mengatakan, daerah yang rawan krisis air bersih mayoritas berada di lereng Merapi. Sehingga, dalam pelaksanaan dropping air kemungkinan akan mengalami kendala.”Kendalanya adalah faktor medan jalan yang berat,”tandasnya.

Sementara, Sunarto, warga Kemalang mengatakan, saat ini harga air bersih terus melambung. Bahkan, di desa paling atas seperti Balerante harga air sudah mencapai Rp150.000 per tangkinya. ”Harga setinggi itu sangat berat dirasakan warga. Bahkan bagi warga yang tidak mampu membeli air, untuk memenuhi kebutuhan mereka terpaksa memberanikan diri minta air bersih ketetangganya,” katanya. (angga rosa)



Post Date : 07 Juni 2008