|
DEMAK- Untuk mengatasi kekurangan air minum setiap musim kemarau, Pemkab Demak mulai membangun sejumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA) mini di beberapa desa. Pengelolaan IPA nantinya diserahkan kepada desa. Pada tahun ini, pemkab sedang membangun IPA di Kebonagung. Selama ini banyak warga daerah tersebut membutuhkan air bersih, bukan hanya pada musim kemarau tetapi juga musim penghujan. Menurut Bupati H Tafta Zani, daerah yang mendapat bantuan untuk pembangunan itu harus memiliki sumber air baku. Misalnya dilewati oleh Sungai Jajar. ''Ini agar pasokan air mencukupi, sehingga pada kemarau tidak ada persoalan terkait pasokan air baku,'' katanya, belum lama ini. Rp 450 Juta Menurut penturannya, persoalan kekurangan air bersih selalu saja terjadi dan puncaknya ketika musim kemarau. Kondisi itu tidak bisa dibiarkan tanpa ada upaya penyelesaian. Untuk membangun satu proyek IPA, lanjut dia, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 450 juta. Rencananya, setiap tahun akan memprogramkan pembangunan IPA untuk daerah-daerah yang membutuhkan dan memenuhi syarat ketersediaan air baku. Terhadap daerah yang tidak mempunyai air baku, dibuatkan sumur artetis. Saat ini sudah puluhan desa memiliki sumur artetis yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat. ''Pengelolaan IPA nantinya juga diserahkan ke masyarakat desa. Mereka yang mengatur distribusi air dan biaya perawatan alat-alatnya. ''Keberadaan IPA mini tidak akan mengganggu atau mengurangi tugas PDAM. Sebaliknya justru membantu, karena selama ini kemampuan PDAM masih terbatas. (H1-41) Post Date : 30 Oktober 2007 |