|
JAKARTA -- Menteri Kehutanan M.S. Kaban mengatakan pemerintah telah menyiapkan program penanggulangan banjir. Program ini disusun berdasarkan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika untuk mengantisipasi musim hujan pada Januari dan Februari 2007. "Program difokuskan pada 813 desa rawan banjir di Jawa dan Madura," kata Kaban setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri. Menurut Kaban, banjir rata-rata terjadi di lahan yang dikelola masyarakat di kawasan hulu yang gundul. Kebanyakan masyarakat penghuni daerah itu memiliki kehidupan "prasejahtera I". Program ini akan dilaksanakan bersama-sama antara Departemen Kehutanan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, dan Kementerian Lingkungan Hidup. "Konkretnya, akan dibangun tanggul-tanggul atau cekdam sehingga, kalau terjadi longsor, daerah di bawahnya tetap aman," katanya. Program itu juga didukung kegiatan reboisasi dari Departemen Kehutanan dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dari Departemen Dalam Negeri. "Program ini akan segera dilaksanakan pada Oktober mendatang dengan target penyelesaian 9 Desember 2006. Sehingga, di musim hujan, masalah longsor bisa teratasi." Kaban menambahkan, untuk yang pertama ini, program itu baru dijalankan di sepanjang Pulau Jawa dan Madura. Menurut dia, kondisi daerah tersebut sudah memprihatinkan. "Penanggulangan dini baru dilakukan di Jawa dan Madura, sedangkan di luar Jawa sedang dimonitor," kata Kaban. Menurut Kaban, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk menyiapkan dana. "Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, tersedia dana bencana alam sebesar Rp 700 miliar." Namun, diperkirakan program ini tidak memerlukan dana sebesar itu, sehingga ada kemungkinan dananya bersisa. EKO ARI WIBOWO Post Date : 15 September 2006 |