|
JAKARTA--MIOL: Pemerintah saat ini tengah merancang program untuk membudayakan pengelolaan sumber daya air yang saat ini semakin surut di masyarakat sehingga kelestariannya terancam. "Kita akan melaksanakan kampanye peduli air dengan sasaran segenap lapisan masyarakat," kata Dirjen Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, Siswoko dalam jumpa pers peringatan hari air dunia ke-15 di Jakarta, Kamis (16/3). Dalam rangka itu, menurut Siswoko pihaknya telah mengirim surat edaran dari Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Gubernur dengan tujuan untuk melestarikan air di daerahnya masing-masing. Sesuai dengan tema "Air dan Budaya" kegiatan dimaksud untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian dan konsevasi sumber daya air serta memanfaatkan air secara efisien, ucapnya. Kegiatan di Jakarta akan dilaksanakan dalam bentuk aksi damai kampanye peduli air di lokasi strategis Bundaran Hotel Indonesia, diskusi antar sekolah, dan kampanye di kampus Universitas Indonesia Depok. Puncak peringatan hari air dunia ke-14 tahun 2006 akan dipusatkan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu Prov. Jawa Timur disesuaikan dengan jadwal kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Disamping itu juga akan diselenggarakan Forum Air Indonesia III pada bulan April 2006 bersamaan dengan kegiatan Hari Air Dunia ke-14 yang merupakan ajang pemangku kepentingan (stakeholder) air. Menurut Siswoko kondisi SDA saat ini memprihatinkan karena dari 6,7 juta hektare pertanian yang dilayani waduk yang kondisinya mengalami pendangkalan pada saluran masuk (intake) akibat kerusakan lingkungan. Pemerintah saat ini tengah membangun sejumlah waduk untuk memenuhi kebutuhan air baku seperti Waduk Karian di Tangerang Banten, Jatigede di Sumedang Jabar, Jatibarang di Semarang Jateng. Kemudian juga tengah dikembangkan bibit padi hemat air karena dengan kondisi penduduk yang semakin padat tidak dapat lagi menggunakan bibit biasa. Dengan bibit padi biasa untuk menghasilkan 1 kilogram beras membutuhkan 5 meter kubik air sehingga dapat dihitung jika penduduk Indonesia rata-rata mengkonsumsi 5 kilogram setiap bulan. (Ant/OL-06) Post Date : 17 Maret 2006 |