|
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membagikan air gratis bagi masyarakat yang membutuhkan selama musim kemarau ini. Rencananya bantuan air itu akan didistribusikan ke seluruh Jakarta. "Ya, pasti akan kita bagikan air gratis, walaupun sedikit, merata," ujar Gubernur DKI Sutiyoso di Balai Kota kemarin. Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Haryadi Priyohutomo mengatakan pengiriman air gratis ini memang sudah menjadi prosedur tetap saat musim kemarau tiba. "Setiap tahun memang kita selalu membagikan air saat masyarakat mulai mengalami kekeringan," ujarnya di kantornya. Menurut dia, pembagian air ke masyarakat ini sudah berjalan sekitar sebulan. "Itu sudah kita laksanakan ke wilayah Jakarta Utara, yang memang tidak ada instalasi air bersihnya," kata Haryadi. Ia menjelaskan, saat ini PAM Jaya memiliki 117 unit mobil tangki yang siap disebar ke seluruh wilayah. "(Sejumlah) 37 unit kita kelola sendiri, sedangkan 80 unit berada di lima wilayah yang siap digerakkan," katanya. Setiap tangki memiliki kapasitas 4.000-6.000 liter air. Haryadi menegaskan PAM Jaya tidak akan memungut biaya dari air yang diberikan ke masyarakat melalui mobil tangki mereka. "Kalaupun ada yang memungut, saya tidak tahu siapa," ujarnya. "Karena mobil tangki tersebut langsung kita serahkan ke dewan kelurahan setempat," ujar Haryadi. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, PAM dapat memberikan pelayan air gratis selama tiga bulan lebih. "Tahun lalu kita menyuplai air bersih 129 juta liter untuk penduduk Jakarta," kata Haryadi. Untuk itu, ia meminta agar penduduk dapat menggunakan air secara baik, walaupun PAM memberikan pelayanan air gratis. Sutiyoso juga mengimbau agar pemilik gedung dan masyarakat yang menggunakan air tanah memanfaatkannya secara baik. Sebab, saat ini pun ketersediaan air tanah di Jakarta mulai kritis. Menurut Kepala Dinas Pertambangan DKI Jakarta Peni Susanti, yang paling rawan kesulitan mendapat air di musim kemarau ini adalah pemakai air tanah dangkal. Sekitar 41 persen warga Jakarta memakai air tanah dangkal, yaitu air bawah tanah yang diambil dari kedalaman 0-40 meter dari permukaan tanah. YUDHA SETIAWAN | INDRIANI DYAH S Post Date : 20 Juli 2006 |