KUDUS- Pemerintah dinilai lamban dalam memasok kebutuhan air bersih untuk warga di desa yang mengalami kekeringan. Warga menilai saat ini belum pernah ada pasokan air yang diberikan pemerintah, melainkan bantuan dari pihak perusahaan maupun pihak swasta.
Zamroni, 40, warga di desa Medini, mengatakan bantuan air bersih yang selama ini ada di desanya adalah bantuan dari salah satu perusahaan. Menurutnya semestinya pemerintah memasok karena saat ini kekeringan sudah mencapai puncaknya.
"Setiap hari kami dipasok air dari Nusantara, (Perusahaan Otobis-PO). Setiap hari didesa kami dipasok 1 tanki," ujarnya.
Pasokan satu tanki untuk kebutuhan air bersih warga satu desa, imbuh Zamroni, dinilai kurang karena warga di desa tersebut jumlahnya cukup banyak. Ia mengatakan, untuk menutupi kekurangan air bersih, para warga saat ini membeli air dari pemasok yang berkeliling ke desa.
"Kami setiap hari beli dua dan tiga dirigen. Satu kadang habis sehari," ungkapnya.
Ia menambahkan, jika memang pemerintah perhatian, warga sangat membutuhkan pasokan air bersih dari pemerintah. Hal tersebut akan sangat membantu karena bantuan air bisa bertambah dan tidak hanya dari bantuan pihak swasta saja.
Ali Muhtarom, Kaur Pemerintahan Desa Medini, mengemukakan sampai sejauh ini belum ada bantuan air bersih dari pihak pemerintah Kabupaten Kudus. Menurutnya, warga di desanya saat ini sangat membutuhkan air bersih terutama untuk dikonsumsi setiap hari.
"Warga di desa sini memang mengalami krisis air bersih setiap tahunnya. Untuk memenuhinya setiap hari harus membeli dari pemasok," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat ini pihak desa sangat berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah. Menurutnya, selain kebutuhan air saat ini sangat tinggi, warga di sini sudah tidak bisa menggunakan sumurnya untuk mandi karena kondisi air payau.
"Warga di desa ini jumlahnya sekitar 6.000 jiwa. Kebutuhan air tidak cukup jika hanya dipenuhi dengan satu tanki. Mestinya ada penambahan," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus, Noor Yasin, mengungkapkan pasokan untuk kebutuhan air bersih dipastikan
"Kita sudah komunikasi dengan PDAM Kudus terkait pasokan air bersih tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pemenuhan air untuk daerah kekeringan, memang diakuinya menjadi kewenangan Dinsosnakertrans."Memang, kita yang akan memasok," ungakpnya.
Terkait dengan jumlah biaya yang dianggarkan dan berapa jumlah pasokan airnya, Yasin belum bisa memastikan. Hal tersebut, imbuhnya, akan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait (cw2)
Post Date : 19 Agustus 2009
|