|
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak terkecuali: di tengah jalan, dia sempat harus berganti kendaraan akibat terjebak genangan air. Siapa pun yang kemarin kebetulan berada di jalan tak ada yang bisa mengelak dari banjir. Kalaupun tidak terjebak langsung, ya, terhadang macet yang panjang dan lama. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak terkecuali: di tengah jalan, dia sempat harus berganti kendaraan akibat terjebak genangan air. Sedan Mercy yang membawa Presiden terjebak banjir di dekat Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Bersama Presiden, yang hari itu baru pulang dari acara inspeksi mendadak ke Kabupaten Karawang, ada rombongan Pasukan Pengamanan Presiden, Biro Pers Kepresidenan, dan wartawan. Waktu itu hujan deras sedang mengguyur Jakarta dan genangan air sudah menutupi sebagian Jakarta. Jalan Thamrin adalah salah satu dari 64 jalan yang tergenang air di Ibu Kota. Pasukan Pengamanan Presiden tentu saja tak berdaya menghadang banjir. Tidak ada pilihan lain, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Suwarno pun mengusulkan agar Presiden berpindah mobil. "Pindah mobil adalah solusi untuk sampai ke tujuan," kata Andi Mallarangeng, juru bicara kepresidenan. Sambil berpayung, Presiden pindah ke jip Pasukan Pengamanan Presiden dan melanjutkan perjalanan dengan melewati pemisah busway. Selanjutnya, rombongan ikut berpindah ke jalur yang sama, meneruskan perjalanan ke istana kepresidenan. Di istana, Presiden hanya melempar senyum. Adapun mobil utama kepresidenan dan mobil cadangan bernomor polisi B-2076-BS terpaksa ditinggalkan. Baru sekitar pukul 12.50 WIB mobil cadangan diderek dan mobil utama masuk istana kepresidenan. Dari kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla juga dilaporkan banjir sudah setinggi mata kaki. Itu pula sebabnya Kalla naik Toyota Fortuner saat meluncur ke Hotel Millennium, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, untuk menghadiri Simposium Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin. Biasanya Kalla menggunakan kendaraan wakil presiden, sedan Mercy. Kalla sempat berbicara soal banjir dengan bercanda di kantor Wakil Presiden. "Pada suasana yang dingin hujan, kantor Wakil Presiden sedikit banjir di kaki, ini menandakan ada pemerataan," katanya saat membuka Musyawarah Kerja Nasional Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia di kantor Wakil Presiden. "Kalau di Saudi, baru rintik-rintik saja sudah jadi berita besar. Di Indonesia baru bisa jadi berita besar kalau banjir besar. Jadi bayangkan indahnya negeri kita," kata Kalla.FANNY FEBIANA | ANTON APRIANTO Post Date : 02 Februari 2008 |