Pembuangan Sampah Secara Liar, Dibiarkan

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- aKeberadaan sejumlah pembuangan sampah liar yang ada di Kota Bekasi ternyata diketahui oleh aparat kelurahan setempat. Namun, aktivitas pembuangan sampah liar itu dibiarkan begitu saja. Padahal, selain mengganggu pemandangan, sampah yang tidak diolah itu juga menimbulkan bau menyengat di sekitar lokasi.

Berdasarkan pemantauan ”PR” di salah satu lokasi pembuangan sampah di daerah Pasar Rebo, Jati Asih, Kota Bekasi, Minggu (7/3), menunjukkan lokasi itu diketahui oleh aparat kelurahan setempat. Bahkan, pengelola tempat pembuangan sampah pun mendapatkan ”surat izin” resmi dari kelurahan bermeterai Rp 6.000.

Dalam surat tersebut dinyatakan, pihak kelurahan mengizinkan aktivitas pembuangan sampah di lahan terbuka di samping Kali Bekasi dengan syarat pengelola mau membongkar tempat itu jika pihak kelurahan memintanya. Namun, pengelola tidak boleh meminta ganti rugi ataupun imbalan apa pun jika tempat pembuangan sampah itu dibongkar.

Salah seorang tukang angkut sampah, Nemit (45), mengatakan tempat itu baru beroperasi beberapa bulan lalu. Namun, kondisi sampahnya sebagian telah menyatu dengan tanah sekitar kali yang berada di daerah cekungan. Tumpukan sampah hampir satu meter dan dikerubungi lalat. Bau yang menyengat juga tercium hingga ke jalan raya.

”Sejak lahan di depan dipakai oleh yang punya tanah. Jadi, kita harus pindah ke sisi yang dekat kali,” kata Nemit.

Bekas tempat pembuangan sampah liar yang saat ini dipakai oleh pemilik lahan berupa lahan seluas hampir satu hektare. Sementara lahan yang dipakai saat ini lebih sempit. Letaknya berada tepat di pinggir kali.

Padahal, Kali Bekasi sering meluap jika daerah di Bogor hujan karena air kalinya berasal dari Sungai Cikeas dan Cileungsi. Luapan kali itu terkadang membawa sampah sampai ke perumahan sehingga sedikit demi sedikit sampah yang menumpuk bisa terkikis oleh luapan kali.

Sampah yang dibuang ke tempat tersebut berasal dari sampah perumahan sekitar Pasar Rebo (Jatiasih). Sebagian besar berupa sampah rumah tangga, mulai dari makanan sisa hingga plastik yang sulit terurai.

Menurut Nemit, tidak ada lahan lain seperti tempat pembuangan yang bisa digunakan untuk membuang sampah. Bahkan, sampah yang ada tidak diangkut oleh truk sampah ke tempat pembuangan akhir Sumur Batu yang berjarak hanya sekitar 10 kilometer dari tempat tersebut. ”Ya, kalau ada truk sampah lewat saja. Kami juga belum pernah sih, minta truk sampah untuk ambil sampah di sini,” ujar Nemit. (A-155)



Post Date : 08 Maret 2010