TANGERANG - Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Tangerang memanggil empat perusahaan yang membuang limbah sisa produksi ke Sungai Cisadane. Pemanggilan itu rencananya berlangsung hari ini. "Mereka melanggar standar mutu baku," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan BPLH Kota Tangerang Agus Prasetyo kemarin.
Menurut Agus, empat perusahaan itu adalah PT Cipta Sarana Mandiri (pabrik laundry jins), PT Bali Nirwana (pabrik jins), PT Dekornas Mulia (pabrik keramik), dan PT Leograha (pabrik kertas). Agus mencontohkan, angka biochemical oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) limbah PT Cipta Sarana mencapai angka 137 dan 291,09. Padahal, batas mutu baku BOD hanya 60 dan COD 150.
Tingginya kandungan BOD dan COD tersebut membuat tingkat pencemaran di Sungai Cisadane bertambah. Bahkan, Kali Angke, Sungai Cirarab, serta daerah aliran sungai (DAS) yang melalui empat pabrik tersebut juga rawan tercemar. "Padahal air Sungai Cisadane dijadikan bahan baku air minum," kata Agus.
BPLH memberi waktu kepada pabrik-pabrik tadi untuk melakukan perbaikan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL). Jika teguran tidak diindahkan, BPLH akan memberi sanksi administratif. "Sanksinya penghentian izin usaha," Agus menambahkan.
Warga sekitar pabrik sebelumnya juga mengeluh karena air bawah tanah di lingkungan rumah mereka sudah tercemar limbah pabrik. Sabarudin, di Bojong Larang, Karawaci, contohnya. Dia mengatakan 10 tahun terakhir ini, air sumur di rumahnya sudah tidak bisa diminum. "Air bau dan kalau dimasak ada endapan berwarna kuning. Kami khawatir menjadi racun," kata Sabarudin.
Secara tidak langsung, pembuangan limbah cair ke sungai merugikan perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Darma Kota Tangerang. Perusahaan air ini juga sudah mengeluhkan adanya penurunan kualitas air di Sungai Cisadane.
Direktur utama PDAM Tirta Benteng Ahmad Marju Kodri menyatakan dari hasil uji laboratorium terhadap air Cisadane, kadar ph air, yang seharusnya 7, kini hanya 6,71. Begitu pula logam seperti mangan, kadarnya 0,14, dan logam 0,47, yang melampaui batas normal. ayucipta
Post Date : 10 Agustus 2009
|
