MEDAN (SI) – Masyarakat Medan Belawan, terutama Kelurahan Belawan I, hanya mendapat janji manis dari Pemko Medan terkait pengadaan wadah mandi, cuci, kakus (MCK) yang layak.
Hingga kemarin, belum ada realisasi yang dilakukan meski rencana itu sudah digembar-gemborkan sejak lama. Saat ini masyarakat di kawasan ini sangat mengharapkan realisasi rencana itu karena mereka terpaksa memanfaatkan laut untuk melakukan kegiatan MCK.Mereka merasa kesusahan bila buang hajat tengah malam karena harus pergi ke pantai. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya sarana MCK di rumah maupun luar rumah. ”Kami pernah dijanjikan Dinas Perkim Kota Medan mau dibuatkan wadah MCK,tapi sampai sekarang tidak ada juga. Berkali-kali diminta, tidak diberikan. Alasannya tidak tahu,”tutur Kamaliah,60, warga Jalan Makam Pahlawan, Gang Gudang Arang, Kelurahan Belawan I,Medan Belawan,kepada Seputar Indonesiadi sela-sela Tablig Akbar di Taman Gadjah Mada kemarin.
Dia menambahkan, sudah puluhan tahun kondisi ini dirasakannya bersama ratusan tetangga lainnya. Karena itu, mereka sangat membutuhkan sarana MCK yang layak. Seperti warga lainnya, Kamaliah tidak tahu di mana lokasi pembangunan satu unit yang sudah direncanakan pada 2008 lalu. ”Kami tidak pernah menolak karena kami butuh. Puluhan tahun kami mandi, cuci, dan buang hajat di laut. Sistem lempar. Kalau malam tutup pakai sarung, dipaksa juga walaupun takut,” paparnya. ”Kalau pagi hari numpang di rumah anak saya. Dia buat jamban dan saluran di buang ke laut. Malulah tampak orang. Rumah kami dekat pantai,” ungkap janda beranak enam ini.
Wanita yang kesehariannya membuka usaha kedai kelontong ini memaparkan, mereka sedikit beruntung dengan adanya jaringan air sehat PDAM Tirtanadi di wilayah itu.Karena itu,mereka tidak lagi kesulitan untuk makan dan minum.Begitupun,sarana itu tidak bisa diandalkan sepenuhnya karena kondisinya juga tidak begitu maksimal. ”Masih di laut jugalah nak. Mandi,cuci,dan lain-lain.Kalau sekarang ini kami senang saja,sudah terbiasa,”pungkasnya. Warga merasa tetap sehat karena tidak terkena penyakit meskipun mandi,cuci,dan buang hajat di air laut.”Mudah-mudahan,kami tidak sakit.Namanya sudah terbiasa, anak laut.Sehat-sehat saja.Buktinya saya masih ikut acara seperti ini,”tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Fatwati, 50, yang juga tetangga Kamaliah.Dia pasrah menghadapi kondisi ini. Sebab, mereka sudah terbiasa selama puluhan tahun. ”Kalaupun dibuat, kami terbantu. Kalau tidak, ya sudah. Sudah berkali-kali disampaikan, tidak juga dipenuhi.Kami terima sajalah. Begitulah kondisi di sana, Pak. Sekarang ini untuk menyuci, mandi, masih ke laut,” tandasnya. Sebelumnya,Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Muslim Maksum menyatakan, persoalan ini harus diselesaikan secepatnya karena menyangkut masyarakat Medan.Pemko harus serius membangun wadah MCK ini. ”Pemko Medan kurang serius dalam masalah ini. Rencananya, kami reses dalam waktu dekat ini dan akan menekankan pembangunan wadah MCK ini dalam laporan kami. Dengan begitu, ini bisa diselesaikan secepatnya.
Bila memungkinkan, anggarannya akan dimasukkan ke dalam perubahan APBD Kota Medan,” tuturnya. Pemko Medan tahun ini melakukan pembangunan wadah MCK berukuran 10 x 15 meter dengan anggaran Rp300 juta di Medan Belawan. Namun, lokasi pastinya belum tahu pasti.Pembangunan ini untuk membantu masyarakat melakukan kegiatan tersebut.Kebutuhan wadah MCK tidak hanya di Belawan, juga di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan. (reza shahab)
Post Date : 29 Maret 2010
|