|
KENDAL-Untuk mengatasi kekeringan dan gagal panen yang melanda sejumlah areal pertanian di Indonesia, diperlukan pembangunan infrastruktur di bidang pertanian. Upaya yang dilakukan adalah membangun dan merawat saluran. Demikian dikemukakan Ketua DPR Agung Laksono, sebelum mengikuti dialog dengan para anggota kelompok tani Mekarsari Desa/Kecamatan Pageruyung, Kendal, di Kendal, kemarin. ''Pembangunan infrastruktur di bidang pertanian sangat penting untuk mengatasi kesulitan air, terutama di musim kemarau. Upaya ini dilakukan agar para petani tidak tergantung pada kondisi alam. Petani harus bisa menaklukkan kondisi itu, sehingga lahan-lahan di musim kemarau mereka tidak kekeringan,'' katanya kepada wartawan. Sebaliknya, dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, diharapkan pada musim hujan tidak banjir. ''Ini menjadi tugas dan kewajiban pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Jadi, pembangunan infrastruktur di bidang pertanian, khususnya dalam membangun dan merawat irigasi, sangat penting dalam mengatasi kekeringan.'' Dia menjelaskan, lahan pertanian di Indonesia dari waktu ke waktu makin menyusut. Kondisi tersebut disebabkan oleh pembangunan infrastruktur serta pembangunan perumahan atau permukiman, dan munculnya industri. Fungsi Dewan Saat disinggung mengenai sikap Dewan untuk mengatasi persoalan kekeringan dan gagal panen, Agung Laksono menjelaskan, sesuai dengan fungsi Dewan, dalam ini memberikan pengawasan dan menyediakan anggaran. ''Sesuai dengan fungsi DPR RI dalam konstitusi, yaitu penentuan hak anggaran, tentu bagi DPR persolaan tersebut menjadi pertimbangan utama.'' Didorong melalui fraksi-fraksi terkait, lanjut dia, komisi yang membidangi pertanian hendaknya memperhatikan masalah itu dengan serius. ''Komisi itu harus bisa memperjuangkan untuk memberikan alokasi yang lebih besar dalam infrastruktur, terutama infrastruktur pertanian. Terkait dana khusus untuk menanggulangi daerah yang gagal panen, persoalannya merupakan tanggung jawab bagian sosial. Yang saya maksudkan, untuk mengantisipasi masalah itu dilakukan pembangunan secara sistematis. Yaitu, membangun sarana infrastruktur, terutama irigasi dan bendungan.'' Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemprov Jateng Ir Sukarno menjelaskan, saat ini sekitar 60% lahan pertanian di Jawa Tengah kekurangan unsur hara. ''Sekitar 60% lahan pertanian tersebut saat ini tanahnya hanya memiliki unsur hara kurang dari 1%. Untuk mengatasi kekurangan dan mengembalikan kesuburan tersebut, diperlukan pemupukan dengan pupuk organik,'' papar Ir Sukarno yang hadir mewakili Gubernur H Mardiyanto, saat membuka dialog temu wicara dengan petani binaan Kosgoro, kemarin. (G15-29t) Post Date : 13 Juni 2005 |