TEMPO Interaktif, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera merealisasikan proyek air bersih Umbulan yang berada di kawasan Pasuruan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang, Budi Susilo, menuturkan, pembangunan fisik proyek ini harus sudah dilakukan paling lambat tahun 2010 mendatang.
“Pengamat sekaligus kontraktor Australia yang bekerja untuk menilai kelayakan dan nilai investasi proyek ini sudah selesai bekerja,” kata Budi.
Hasilnya, kata dia, proyek air bersih Umbulan akan mampu mengalirkan air bersih sebesar 4000 liter perdetik.
Dengan debit air sebesar itu, proyek ini direncanakan bisa mensuplai air bersih di lima daerah yaitu Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik. Bahkan, sesuai rencana, kalau mampu juga akan mengaliri kawasan Bangkalan Madura.
Hasil dari penilaian tim dari Australia ini juga menunjukkan proyek air besih Umbulan ini setidaknya memerlukan investasi sekitar Rp 2,3 triliun. “Mereka (kontraktor dari Australia) bersedia untuk mendanai, tapi kami masih pikir-pikir,” kata Budi.
Pendanaan dari kontraktor swasta asal Australia ini sebenarnya bisa dilakukan untuk sesegera mungkin merealisasikan proyek yang telah 40 tahun lebih direncanakan ini. Hanya saja, setelah dihitung, dengan investasi sebesar itu, harga air yang nantinya akan dijual kepada masyarakat akan sangat mahal karena mencapai Rp 10 ribu per liter kubiknya. Padahal harga standart air bersih cuma Rp 2-3 ribu permeter kubik.
Air Umbulan ini, kata dia, nantinya hanya diperuntukkan bagi konsumen rumahan. "Pabrik tak membutuhkan," ujarnya.
Untuk meringankan beban konsumen, Kontraktor swasta ini meminta pemerintah provinsi memberikan subsidi kepada masyarakat. Hanya saja, setelah dihitung, ternyata subsidi yang akan dibebankan terlalu tinggi. ROHMAN TAUFIQ
Post Date : 09 November 2009
|