|
SEOUL (SINDO) Korea Selatan (Korsel) kemarin mulai mengoperasikan pusat pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) terbesar di dunia dengan kapasitas 50 megawatt di Incheon. PLTS itu mampu menyuplai kebutuhan energi listrik lebih dari 180 ribu rumah tangga serta mengurangi impor minyak Korsel hingga 500 ribu barel per tahun. Menurut Kementerian Energi Korsel, PLTS Incheon memanfaatkan bahan bakar methane gas yang diperoleh dari pusat pengolahan sampah di lokasi yang sama. Park Han-eop, pejabat bagian pengolahan sampah di Kementerian Energi Korsel, menyatakan, selain mampu menurunkan emisi gas dari rumah kaca, pengoperasian PLTS tersebut juga bisa menghindari pembakaran bahan bakar fosil. Emisi gas dari rumah kaca bisa dikurangi hingga 1,37 juta ton per tahun, ujar Park sebagaimana dilansir AFP. PLTS Incheon dibangun perusahaan swasta Eco Energy dengan investasi senilai 77 miliar won (USD83 juta). Perusahaan itu berhak atas operasi komersial selama 11 tahun sebelum diserahkan untuk dikelola pemerintah. Di seluruh wilayah Korsel terdapat 12 pusat pembangkit listrik bertenaga gas lainnya. Namun, semuanya berkapasitas hanya satu hingga enam megawatt. Selain gas, saat ini Negeri Ginseng juga mengandalkan pembangkit bertenaga nuklir untuk memenuhi hingga 40% dari total kebutuhan energinya. Korsel masih mengimpor seluruh kebutuhan minyaknya. (freddy mutiara) Post Date : 14 Desember 2006 |